GUNUNG TABUR – Pihak keluarga korban meninggal di Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, angkat bicara penyebab meninggalnya kerabat mereka.

Kepada Berauterkini.co.id, perwakilan keluarga korban, Rosmianti mengklarifikasi jika informasi kerabatnya meninggal karena terseret banjir sungai tidaklah benar.

“Itu tidak benar dan hoaks. Itu keluarga saya, dan dia meninggal karena penyakit jantung bukan terseret arus banjir,” kata Rosmianti, Selasa (1/4/2025) malam.

“Jadi informasi yang sempat beredar di Facebook dan grup WhatsApp terkait penyebab keluarga saya meninggal itu tidak benar,” lanjutnya.

Diterangkannya, almarhum kata dia, terjatuh ke dalam parit saat penyakitnya kambuh.

Adapun paritnya cukup dangkal. Sehingga, sangat sulit untuk hanyut dan terseret arus seperti yang banyak diinformasikan di berbagai medsos. Adapun waktu kejadiannya kata Rosmianti, pada Senin (01/4/25) diperkirakan pukul 18.15 Wita.

“Jatuh di dalam parit saat penyakitnya kambuh. Dalamnya pun hanya setinggi lutut. Kalau hanyut itu tidak benar,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Tasuk digemparkan dengan penemuan jenazah pada Selasa (1/4/2025) malam.

Korban berkelamin laki-laki tersebut ditemukan warga saat hari beranjak malam. Jenazah ditemukan di sekitar jembatan dermaga tambat perahu dari Teluk Bayur di Kampung Tasuk.

Salah seorang warga Kampung Tasuk Tatang, membenarkan penemuan jenazah tersebut. Menurutnya, korban merupakan warga setempat.

“Warga RT 2 Kampung Tasuk. Kalau kejadiannya kurang tahu, tapi informasinya hanyut terseret banjir,” kata Tatang saat dikonfirmasi media ini. (/)