TANJUNG REDEB – Penerapan absensi digital melalui gawai di lingkungan Pemkab Berau ditunda. Penyebabnya, banyak pegawai yang belum memahami teknis penggunaan aplikasi berbasis web tersebut alias gaptek.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, Didi Rahmadi, menjelaskan bahwa teknis pelaksanaan absensi digital belum populer di kalangan pegawai. Meskipun sudah ada bimbingan teknis (Bimtek), banyak pegawai masih menghadapi kendala dalam penggunaannya.

“Sudah pernah ada kami laksanakan bimbingan teknis, tapi masih ada kendala ini,” kata Didi, Jumat (24/1/2025).

Salah satu kendala adalah handphone atau gawai milik pegawai yang tidak mendukung sistem. Aplikasi web tersebut membutuhkan akses kamera dan lokasi untuk menunjukkan posisi pegawai saat melakukan absen.

“Itu kendala lain, jadi handphone-nya belum update,” ujar Didi.

Untuk mengatasi masalah ini, Diskominfo telah menerjunkan tim teknis untuk melakukan sosialisasi ke setiap OPD sejak awal Januari 2025. Saat ini, sosialisasi berjalan di kawasan OPD 4 kecamatan terdekat. Lokasi yang jauh akan menyusul pada pekan selanjutnya.

Didi mengatakan, absensi digital akan diterapkan secara bertahap. Di masa depan, seluruh kampung di Berau diharapkan dapat menerapkan sistem serupa jika jaringan provider telah memadai.

“Sudah berjalan ini, hampir separuhnya sudah dapat sosialisasi,” ungkapnya.

Targetnya, penerapan sepenuhnya absensi digital akan dilakukan mulai akhir Februari 2025, mundur sebulan dari rencana awal.

“Mau tidak mau, ini harus diundur dulu,” ucapnya.

Mengenai gawai pegawai yang belum versi terbaru, Didi meminta setiap kepala OPD memastikan anak buahnya memiliki HP yang bisa digunakan untuk absen.

“Itu sudah tugas kawan-kawan di OPD,” katanya.

Selain itu, Didi memastikan pegawai dapat melakukan absen melalui komputer atau laptop. Komputer di setiap OPD saat ini dianggap telah memiliki fitur lokasi dan kamera.

“Kalau keluaran 2019, sudah update itu. Bisa absen langsung lewat komputer,” ujarnya. (*)