Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Fasilitas jaringan internet merupakan bagian penting yang mesti tersedia di dalam lingkungan destinasi wisata. Khususnya di wilayah Kabupaten Berau, ketersediaan jaringan internet juga merupakan kebutuhan dan salah satu faktor penentu yang dijadikan pilihan wisatawan dalam menentukan tujuan liburan.

Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, kala berkunjung ke beberapa titik destinasi wisata di Berau, pada awal Juli 2024 lalu.

Disampaikan Sandi, saat ini trend pariwisata di Indonesia sedang dalam pertumbuhan positif. Dimana, pada tahun ini Indonesia menduduki peringkat 22 dunia, setalah tahun sebelumnya berada di peringkat 32 atau naik setara 4,46 persen. Dari total 119 negara yang masuk dalam nominasi.

Penilaian tersebut berasal dari Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang baru saja dirilis secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei 2024 lalu.

Bahkan pariwisata di Indonesia saat ini telah lebih baik dari beberapa negara asia, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Kendati demikian, layanan internet belum maksimal di banyak titik destinasi wisata di Indonesia. Dimana, catatan tersebut hadir dalam evaluasi prestasi pariwisata Indonesia saat ini.

“Memang jaringan internet kita belum memadai, ini persoalan serius,” ujar Mas Menteri.

Saat ini, Menparekraf mengaku, banyak mendapatkan keluhan dari para wisatawan. hususnya pada kelompok usia milenial dan gen Z. Dimana, kestabilan internet menjadi faktor penentu untuk niat menginap di sebuah destinasi wisata.

“Kalau ke destinasi, carinya yang ada internetnya. Kalau tidak ada, mereka nolak,” katanya.

Sehingga ke depan, pihaknya masih dalam tahap merumuskan langkah penanganan kebutuhan jaringan tersebut.

Disinggung ihwal keberadaan Starlink besutan perusahaan yang dimiliki Elon Musk, disebut menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan di kawasan yang belum dijangkau oleh penyedia internet dalam negeri.

“Ini yang sedang dibahas juga di pusat,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, menganggap kebutuhan tersebut menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau ke depan.

Dimana program Wi-Fi gratis yang telah rampung masih akan ditambah lagi untuk dipastikan dapat diberikan kepada masyarakat.

Termasuk pula, menginstruksikan kepada Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo) Berau, untuk lebih jeli dalam melihat potensi yang bisa dijadikan solusi jaringan internet di destinasi wisata.

“Ini sudah bagian dari program kami,” tegas Umi Sri.

Meneruskan jawaban Umi Sri, Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, menyatakan masih akan mencari regulasi pasti dalam penggunaan jaringan dari Starlink yang digadang-gadang dapat menjangkau daerah terpencil tanpa jaringan dari telkom.

Langkah tersebut pun dikatakan selaras dengan program penambahan jaringan Wi-Fi gratis yang dikerjakan pada 2025 mendatang, sebanyak 500 titik.

“Artinya, ada wilayah-wilayah yang blank spot, mungkin bisa menggunakan itu starlink jika aturan memungkinkan,” katanya. (*/ADV)