TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau membuka keran lebar bagi investor yang hendak berinvestasi di bidang kesehatan di Berau. Menanamkan saham itu berupa bangunan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan langsung kepada warga “Bumi Batiwakkal”.

Semangat itu selaras dengan 18 program prioritas pemerintah daerah dalam kerja periode Sri Juniarsih dan Gamalis, sebagai bupati dan wakil bupati Berau.

Ditemui usai membuka hajatan Hari Jadi ke 112 Teluk Bayur, pada Minggu (26/2/2024) malam lalu, Sri menyatakan, hal tersebut tentu bakal mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Keran investasipun dianggap menjadi corong untuk membantu pemerintah dalam kesejahteraan.

“Kalau ada yang mau investasi, saya persilakan. Toh, ini investasi ‘kan,” katanya.

Meski begitu, Sri mengakui, pembahasan soal investasi di bidang kesehatan ini belum dibahas secara mendalam di dalam lingkaran penentu kebijakan pemerintah daerah.

Sebab, saat ini pemerintah tengah gencar dalam memaksimalkan tahap pembangunan rumah sakit tipe B di Jalan Sultan Agung, Bedungun. Termasuk pula pemanfaatan rumah sehat yang dibangun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), di Jalan SA Maulana.

Termasuk pula pengembangan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Talisayan yang beberapa waktu lalu dibahas Pemkab dalam agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Talisayan.

“Jadi, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) belum ada membahas investasi itu,” ujarnya.

Hanya saja, penambahan jumlah fasilitas kesehatan di Berau, menurut Bupati perempuan pertama di “Bumi Batiwakkal” itu, akan sangat membantu pemerintah dalam memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat.

Turut pula membantu beban berat yang tengah ditopang RSUD dr Abdul Rivai yang hingga saat ini, masih dibebankan terhadap pelayanan bagi masyarakat di 110 kampung dan kelurahan di Berau.

“Tentu akan sangat meringankan. Maka, kami tidak akan pernah menolak investor yang mau tanam saham di Berau,” ucapnya.

Dukungan itu akan dibuktikan pemkab dengan mempermudah pemberian perizinan untuk wilayah dan dokumen lainnya, sehingga diharapkan investor dapat kembali lagi untuk berinvestasi di Berau.

Beberapa tahun lalu, sebenarnya Berau memiliki peluang untuk memiliki rumah sakit baru. Kala itu, eks Hotel Cantika Swara yang pernah jadi ruang isolasi pasien Covid-19, diwacanakan akan menjadi rumah sakit baru.

Akan tetapi, investor yang konon berasal dari negeri tirai bambu China urung menanamkan modalnya di Berau tanpa alasan yang jelas.

“Silakan dilanjutkan itu. Tidak ada yang bakal menghalangi,” tegas Bupati Sri. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h