TANJUNG REDEB – PT Pegadaian mencatat peningkatan jumlah signifikan masyarakat yang menggadaikan emas di awal Ramadan. Mayoritas untuk modal usaha dan kebutuhan sehari-hari selama bulan puasa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Cabang Pegadaian Tanjung Redeb, Hari Wibawa. Namun, Hari belum dapat menyampaikan angka pasti nasabah yang melakukan transaksi gadai.
“Transaksi meningkat di minggu pertama, kebutuhannya pun beragam tapi kebanyakan untuk modal usaha di bulan puasa. Ini memang jadi trend di bulan Ramadhan,” kata Hari saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/3/2025).
Banyak pedagang yang membutuhkan modal untuk memasarkan dagangannya. Seperti UMKM kue kering yang bermunculan saat bulan Ramadhan.
Biasanya, lanjut Hari, untuk pelunasan dilakukan pada minggu kedua atau menjelang lebaran. Lantaran para UMKM telah mendapatkan keuntungan dari hasil usaha mereka.
“Awal puasa mereka pinjam untuk modal dagangan kemudian dekat Lebaran itu dikembalikan,” jelas pria berkacamata itu.
Sementara itu, dengan kemudahan gadai yang tidak sampai 15 menit, tidak mengherankan jika banyak masyarakat yang meminjam uang ke Pegadaian.
Untuk jenis barang yang di buat jaminan, saat ini didominasi oleh emas. Harga gadai emas di pegadaian sebesar Rp 1.600.000 per 1 gram, dengan buyback sebesar Rp 1.550.000 per 1 gram.
“Emas ini jadi investasi jangka panjang yang mudah dicairkan dan harganya cenderung meningkat. Harganya jarang turun kalau emas,” bebernya.
Hari memberi edukasi, bahwa menggadai emas jauh lebih baik daripada menjual emas. Jika masyarakat ingin menjual emasnya, Ia menyarankan untuk menjualnya menjadi bentuk aset.
“Kalau mau menjual emas untuk kebutuhan sehari hari kurang tepat, lebih baik jual untuk jadi aset. Karena emas itu semakin lama akan mengimbangi harga aset yang kita ingin, seperti rumah atau kendaraan,” tandasnya.(*)