TANJUNG REDEB – Usai kebijakan penyesuaian tarif oleh Perumda Air Minum Batiwakkal menuai protes dari publik dan menjadi viral, akhirnya Pemkab Berau memutuskan untuk menunda kenaikan tarif penggunaan air bersih tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Batiwakkal, Sri Juniarsih, saat menggelar apel rutin di halaman kantor bupati Berau pada Senin (6/1/2025).
“Kenaikan ini kita tunda, setelah mendapat riak-riak dari publik,” kata Umi Sri, bupati perempuan pertama Bumi Batiwakkal itu.
Ia menjelaskan bahwa selama berada di luar kota, dirinya terus memantau informasi terkait penerapan tarif baru PDAM tersebut.
Keputusan ini mendorong dirinya untuk tidak memberlakukan tarif yang telah ditetapkan pada tagihan pelanggan hingga beberapa bulan ke depan.
“Ini kita tunda dulu, bagian dari langkah kami mendengar aspirasi masyarakat,” kata dia.
Di awal, ia menjelaskan tarif yang diberlakukan saat ini sudah 11 tahun belum pernah dinaikkan oleh Perumda Batiwakkal.
Sementara beberapa daerah di Kaltim telah melakukan penyesuaian tarif, dengan tarif yang beragam, mulai dari Rp10 hingga 15 ribu per meter kubik.
“Ini sudah 11 tahun tak pernah naik,” tegasnya.
Ia menegaskan, tarif tersebut tidak batal dinaikkan namun ditunda. Sebab, saat ini dibutuhkan penyesuaian tarif agar proses penyaluran air bersih dapat berjalan maksimal.
Hal ini dilakukan pula agar operasional dapat berjalan sesuai harapan.
“Sementara ini kita tunda dulu hingga batas waktu yang belum ditentukan,” ucapnya.
Saat ini, ia memerintahkan seluruh stakeholder di Perumda Batiwakkal untuk melakukan sosialisasi secara masif ke masyarakat.
Memastikan informasi tersebut diterima secara utuh oleh warga Bumi Batiwakkal.
Ia tidak ingin bila tarif baru diterapkan secara utuh nantinya, kembali menuai protes seperti yang terjadi sebelumnya.
“Sosialisasi harus lebih masif,” pesan dia.
Ia juga menekankan kepada seluruh pelanggan PDAM agar belajar untuk lebih bijak dalam menggunakan air bersih. Sebab, daerah terjauh dan yang berada di atas pegunungan akan sulit menerima air bersih.
“Bijak menggunakan air, jangan boros-boros. Agar semua kebagian air bersih,” pintanya. (*)