Foto: Bupati Berau Sri Juniarsih tinjau lokasi depo jual beli hewan kurban, di Jalan H.M Isa III.
TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih melangsungkan pengecekan ketersediaan hewan qurban di beberapa tempat penjualan hewan qurban di Jalan H Isa III, pada Selas (20/6/2023). Dalam kegiatan itu, Bupati ditemani langsung rombongan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau.
Diketahui, di sepanjang ujung jalan H Isa III terdapat sekitar 3 lokasi yang dibangun sebagai tempat transaksi jual beli hewan qurban jelang perayaan Idul Adha 1444 H, pada 29 Maret 2023 mendatang.
Kepada awak media, Sri Juniarsih mengatakan, dari setiap sapi yang diperjualbelikan kini telah memiliki barcode atau kode khusus. Sehingga dapat dipastikan hewan tersebut terdaftar dan siap untuk diperjualbelikan kepada masyarakat.
“Sudah bisa dipastikan kalau sapi itu sehat,” katanya.
Pada hari raya qurban tahun ini pun, dirinya memastikan tidak terjadi defisit jumlah konsumsi daging. Sebab, proses kirim hingga distribusi ke masyarakat tidak ada hambatan. Begitupun jumlah sapi di Berau kini mencapai ribuan ekor yang siap dijual untuk dikonsumsi masyarakat Bumi Batiwakkal.
Pada tahun 2022 lalu, sapi yang beredar di Berau mencapai 1.182 ekor dan kambing mencapai 465 ekor. Sementara pada tahun ini khusus sapi mencapai 1.255 ekor.
“Tahun ini lebih lah stoknya. Orang tidak lagi kesulitan mencari sapi,” ujar Sri.
Sementara itu, Kepala Distanak Berau Juanidi, memastikan saat ini setiap sapi yang ada di Berau telah terdaftar secara nasional. Dapat diketahui melalui barcode yang tertempel di setiap telingan sebelah kanan hewan ternak.
Bila dilakukan scaning, gawai dapat dimunculkan informasi terkait nama pemilik sapi. Jadwal vaksinasi hingga informasi soal masa karantina.
“Sudah lengkap informasinya melalui barcode itu,” jelasnya.
Disinggung ihwal kenaikan harga hewan qurban, Junaidi menjelaskan tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Sebab, ihwal harga masih dapat dilakukan negosiasi antara penjual dan pembeli.
Hal itu terbukti dari setiap sapi yang dijual kini sudah miliki tuan. Sehingga masih tersisa ratusan ekor saja yang masih dijualbelikan.
Saat ini, masih ada sekitar 60 ekor sapi yang dalam masa pengiriman. Diketahui, sapi tersebut didatangkan langsung dari NTB dan Pulau Sulawesi.
“Masih terjaga saja daya belinya. Karena meski harga naik, tapi masih bisa ko dinego,” ujarnya.
Sebagai informasi, di Berau khusus untuk konsumsi daging per tahun mencapai 3.600 ton. Sementara konsumsi perkapita, mencapai 15,4 kilogram pada 2022 lalu.
Sementara itu, pedagang sapu Hidayah Farm Mukhtar mengatakan, khusus di tempatnya menjual sekitar 117 ekor sapi. Yang diternak di Jalan Poros Sei Bebanir Bangun.
Ia menjual sapi ternak miliknya, dikisaran harga mulai Rp 18 sampai 50 juta per ekor. Tergantung dari bobot dan jenis bibit sapi.
“Belum semua di-booking orang ini. Masih ada yang belum punya tuan,” kata dia.
Pun dirinya memastikan setiap sapi yang ada di Depo Penjualan Hewan Qurban Hidayah Farm, telah memiliki kesehatan yang baik. Sebab setiap hewan qurban yang ia miliki telah dipasangi barcode.
Demi menjaga kesehatan hewan qurban, ia sengaja mengecor lahan ternak sapi miliknya. Agar kandang mudah dibersihkan dari kotoran sapi.
“Kebersihan itu yang utama. Makanya kandangnya ini kami cor,” tuturnya. (*/ADV)
Reporter: Sulaiman