TANJUNG REDEB – Keberkahan Ramadan jelang Idulfitri tahun ini, menyertai pengusaha travel Bumi Batiwakkal. Lonjakan penumpang mencapai 200 persen dari hari biasanya. 

Jasa transportasi swasta ini menjadi pilihan utama, di kala tiket menuju Balikpapan dan luar pulau Kalimantan ludes terjual. Khususnya untuk rute dari Bandara Kalimarau, Teluk Bayur. 

Salah satu pemilik usaha travel, Eppy Nor, mengatakan pada dua pekan awal Ramadan permintaan jasa angkutan orang masih tergolong sepi. Pada pekan itu, maksimal hanya memberangkatkan tiga sampai empat unit per harinya. Sama dengan hari biasa. 

“Memang di awal Ramadan masih sepi, berbeda dengan tahun lalu. Yang minggu kedua, pesanan sudah tinggi,” kata perempuan yang akrab disapa Eppy itu, Kamis (27/3/2025). 

Namun situasi berubah ketika libur sekolah tiba. Per hari, kata pemilik CV Eppy Travel ini, memberangkatkan hingga 7 unit. Untuk tujuan Samarinda dan Balikpapan. 

Menurut dia, libur sekolah menjadi faktor penentu ramai tidaknya jasa transportasi yang ia kelola. Pada tahun lalu, libur sekolah yang lebih awal membuat travel ramai pada pekan kedua. 

Namun pada tahun ini, libur sekolah dimulai pada 21 Maret lalu. Atau pekan ketiga ramadan tahun ini. “Tahun ini libur sekolah sedikit lebih lambat aja,” tutur pemilik bisnis travel yang beralamat di Jalan HARM Ayoeb, Teluk Bayur itu. 

Pada pekan terakhir puasa ini, orderan travel semakin membludak. Biasanya hanya sampai 5 sampai 7 unit, kini 10 unit atau semua armada yang dikelola Eppy harus beroperasi. Bahkan, harus menambah unit minibus Hiace untuk mengantarkan penumpang ke Samarinda. 

Ia membeberkan, dalam sehari bisa mengantarkan sebanyak 70 sampai 80 penumpang. Dalam satu unit kendaraan, muat 7 orang penumpang. Unit yang dioperasikan pun merupakan kendaraan yang nyaman, seperti Avanza jenis terbaru dan Kijang Innova. 

“10 Unit gerak hari ini, insya Allah akan bertambah sampai H-1 lebaran,” bebernya. 

Ihwal harga, ia pastikan tiket penumpang reguler tak ada perubahan. Dalam satu kali perjalanan menuju Samarinda, dibanderol dengan harga Rp350 ribu per orang. Sementara tujuan Balikpapan, senilai Rp500 ribu per penumpang. 

“Harga kami masih sama, meski penumpang melonjak. Ini komitmen kami ke penumpang, tak mau memberatkan harga,” kata dia. 

Kemudian, untuk kategori penumpang yang menyewa satu unit ditambah dengan sopir alias carter, Eppy menjual jasanya dengan harga Rp2,3 sampai Rp2,5 juta. Tergantung jenis unit kendaraan. 

Dalam kategori penumpang ini, harga tiket diakui mengalami penurunan. Pada tahun sebelumnya, dalam sekali berangkat, dia membandrol dengan harga Rp3 juta. 

Penurunan harga ini, diakibatkan oleh menurunnya peningkatan penumpang dalam kategori tersebut. 

Eppy membeberkan, rencana PHK karyawan tambang batubara di beberapa perusahaan besar menjadi faktor penting dalam menentukan harga. Di mana akhirnya karyawan enggan pulang ke kampung halaman lantaran menununggu jadwal giliran PHK. 

Selanjutnya, masalah efisiensi anggaran oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Sebab, sewa unit kendaraan tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Dinas tak lagi menyewa kendaraan untuk melipir ke ibukota Samarinda ataupun ke Balikpapan. 

“Tentu itu berasa mas, biasanya ada saja yang nyewa untuk perjalanan dinas,” tuturnya. 

Kendati demikian, Eppy menyerahkan semua urusan rezekinya ke Allah SWT. Menurut dia, tuhan tak akan menukar rezeki hambanya. Sehingga ia tetap menerima orderan jasa transportasi yang melimpah pada akhir ramadan tahun ini. 

“Kami tidak khawatir mas, tidak ada rezeki yang tertukar,” pesan dia. (*)