SAMARINDA – Bupati Berau Sri Juniarsih, tidak menggunakan tolok ukur 100 hari kerja sebagai acuan progres kinerja pemerintahan ke depan. 

Sebab, menurut dia pengalaman selama 3,5 tahun lalu, telah menjadi bukti pencapaian pemerintah. 

Aktor pemerintahan pun disebut masih sama. Sehingga, dipastikan program masih akan dilanjutkan kembali. 

Ditambah dengan program tambahan prioritas lainnya yang dijanjikan saat masa kampanye Pilkada 2024 lalu. 

“Kami akan melanjutkan agenda pembangunan pada periode sebelumnya,” kata Bupati Sri, kepada awak media, usai dilantik oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, Selasa (15/4/2025). 

Program 7 plus pasangan SraGam dinyatakan masuk dalam agenda prioritas pemerintah. 

Termasuk pula menggenjot sektor penting, seperti infrastruktur daerah, kesehatan dan pendidikan. 

“Ini agenda kami prioritaskan,” ucapnya. 

Dirinya menyebut, tak ada masalah dengan agenda efisiensi anggaran yang diperintahkan Presiden RI Prabowo Subianto. 

Sebab, menurut dia tak ada satu pun agenda pembangunan yang terhalangi dengan kebijakan tersebut. 

“Tidak ada masalah dengan agenda itu,” ujarnya. 

Tak ada agenda pembangunan ke depan yang terdampak dari instruksi efisiensi tersebut. 

Dirinya memastikan, bila anggaran senilai Rp200 miliar tersebut hanya bersumber dari perjalanan dinas dan pelibatan tenaga teknis di dalam program pemerintah. 

“Hanya perjalanan dinas yang terdampak, pembangunan tidak,” tegas dia. (*)