TANJUNG REDEB – Industri pariwisata di Bumi Batiwakkal menjadi salah satu sektor yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2025 ini.
Kesabaran pemerintah dalam meningkatkan jangkauan ke setiap destinasi wisata di Berau dianggap akan berbuah manis. Baik dari infrastruktur jalan hingga sektor penerbangan, semuanya dinilai positif.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Berau, Nanang Bakran, menjamin hal itu. Ia melihat pertumbuhan pariwisata di Berau selama tahun 2024 yang dianggap menunjukkan tren positif.
“Pasti berdampak. Investasi itu muncul jika pasarnya tersedia dengan baik,” terang Nanang, Minggu (12/1/2025), saat ditemui awak Berauterkini.co.id menikmati CFD di Tepian Jalan Ahmad Yani.
Aktivitas positif pariwisata itu, ia yakini akan berdampak pada sektor UMKM yang juga menjadi salah satu tulang punggung ekonomi di Berau.
Contohnya, sebut Nanang, saat aktivitas CFD setiap akhir pekan di jalan ramai Jalan Ahmad Yani. Ia tak melihat lapak pedagang yang kosong. Kegiatan ini berada di kawasan wisata pusat perkotaan Tanjung Redeb.
“Ini kegiatan bisa kita nilai, bagaimana kalau yang datang ini adalah turis. Tentu akan positif,” ujarnya.
Sektor lain yang diprediksi akan tetap bertumbuh yakni perkebunan dan pertambangan. Nanang menyebut sektor tersebut tetap menjadi yang strategis untuk menambah nilai pendapatan daerah.
Meskipun peralihan model ekonomi saat ini, ia memastikan tambang masih memiliki banyak peminat.
Pun demikian di sektor-sektor pertanian dan perkebunan. Dampak positif dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menginginkan daerah untuk menumbuhkan sektor perkebunan pada tahun ini.
“Itu sudah jadi hal pasti. Tren itu sudah diterapkan Berau selama kota ini berdiri,” katanya.
Sementara sektor lainnya, seperti industri hiburan, akan diberikan karpet merah bila investor ingin berinvestasi di Bumi Batiwakkal.
Berau yang saat ini diklaim ramah investasi dan memiliki kawasan luas untuk para investor dapat menjadi nilai tawar yang baik demi pertumbuhan iklim investasi Bumi Batiwakkal.
“Sudah sangat baik untuk investasi,” sebut Nanang.
Kondisi tersebut pun ditopang dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat. Selama tahun 2024 lalu, tercatat penambahan hampir 8 ribu penduduk di Berau.
Warga baru yang datang dari luar daerah untuk mengadu nasib di tanah kerajaan tersebut.
“Itu jadi sinyal baik, pertumbuhan penduduk sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah,” bebernya.
Ketika ditanya soal potensi operasi dari perusahaan milik RI 1 yakni PT Kertas Nusantara dan anak perusahaannya di Berau, ia tak dapat berkomentar banyak. Sebab, perusahaan tersebut menjadi urusan Pemprov Kaltim hingga pusat.
Pun demikian dengan potensi operasinya tambang di bidang minyak dan gas. Ia menegaskan bahwa seluruh urusan izin semuanya milik pemerintah pusat.
Daerah hanya akan menunggu perkembangan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa investasi di dua perusahaan tersebut akan berdampak besar terhadap pertumbuhan Berau pada masa yang akan datang.
“Kita tunggu saja kabarnya,” pesan Nanang. (*)