TANJUNG REDEB – Sinkronisasi program pendidikan, menjadi tugas utama yang bakal dikebut pasangan bupati dan wakil bupati Berau terpilih, Sri Juniarsih dan Gamalis (SraGam), pasca dilantik 15 April 2025 mendatang. 

Program pendidikan yang terstruktur hingga ke pelosok, disebut bakal menjadi obat mujarab dalam memastikan peningkatan indeks pembangunan manusia di Bumi Batiwakkal. 

Wabup Berau, Gamalis, kepada awak media ini, mengatakan bila dirinya telah dilantik kembali untuk menjabat, maka ia memerlukan waktu yang singkat untuk mengetahui progres program yang telah berjalan 3,5 tahun lalu.

“Bukan soal capaian saja, tentu kami mau tahu isi evaluasi programnya,” kata politisi PPP itu, Kamis (10/4/2025). 

Menurut dia, bidang pendidikan merupakan hal yang fundamental atau paling dasar demi memastikan pembangunan manusia di Berau, berjalan sesuai harapan. Selain menekan angka buta huruf, masyarakat Berau harus memiliki wawasan yang luas. 

Kondisi itu yang dia yakini dapat mendorong pemberdayaan manusia dan akan selaras dengan pembangunan daerah. 

“SDM yang kita miliki harus berkualitas, ini untuk pembangunan daerah di masa yang akan datang,” sebutnya. 

Menilik program Gratispol yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud dan Seno Aji. Yang bakal memastikan pendidikan hingga perguruan tinggi digratiskan. 

Pun demikian pula dengan kebutuhan penyelarasan program pemerintah pusat, di mana terdapat anggaran khusus untuk membiayai kebutuhan biaya pendidikan untuk SD hingga SMP. Melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Program tersebut, disebut Gamalis, selaras dengan visi besar pemerintah daerah ke depan. Memastikan akses pendidikan dapat diraih oleh seluruh lapisan masyarakat. 

“Tapi itu butuh penyesuaian program,” ujarnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2024 mencapai 77,17 persen. 

Mengalami peningkatan sebesar 0,46 persen. Dari tahun sebelumnya senilai 76,71 persen. 

Tak mau berpuas diri, Gamalis menyebut, saat ini perlu gebrakan dalam dunia pendidikan. Selain memastikan kualitas pendidikan di Berau, dapat pula memastikan sarana dan prasarana yang memadai. 

“Kami butuh kerja semua tim, ini tak berat kalau semua bisa bergerak,” kata dia. 

Selain itu, pihaknya juga akan memastikan program pendidikan untuk kesejahteraan para guru menjadi agenda prioritas. 

“Itu yang akan terus kami upayakan (kesejahteraan guru),” tutupnya. (*)