TANJUNG REDEB – Sentra Tenun Kampung Sukan Tengah menjadi harapan baru bagi ekonomi Berau. Rumah Tenun ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian warga kampung, menjadi rumah produksi tenun pertama yang didirikan oleh Pemkab Berau menggunakan anggaran dari transfer pusat.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, mendorong warga kampung agar dapat memanfaatkan kesempatan ini, sehingga tidak lagi bergantung pada industri ekstraktif yang selama ini menjadi andalan pendapatan Berau.
“Semoga ini memberi dampak baik bagi warga kampung,” harap perempuan yang akrab disapa Umi Sri itu.
Dalam waktu dekat, ia memastikan bangunan ini akan segera difungsikan, mengingat fisik gedung telah terbangun hampir sempurna.
Bila ditinjau, bangunan sebanyak empat gedung permanen itu telah berdiri kokoh. Tersisa halaman yang masih tanah dan belum dilapisi beton ataupun paving blok sebagai lintasan masuk ke kawasan tersebut.
“Semoga segera dapat difungsikan,” ucapnya.
Ia berharap warga Kampung Sukan Tengah dapat mempersiapkan diri untuk menyambut industri wisata baru di Bumi Batiwakkal itu.
Terkait potensi pasar, Umi Sri memastikan bahwa industri kecil menengah melalui kerajinan tangan akan sangat dibutuhkan pada daerah yang memiliki industri wisata yang baik.
Hal ini selaras dengan visi pemerintah 20 tahun ke depan, yang tertuang tegas dalam program pemanfaatan pariwisata yang dianggap lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Industri ini akan kita garap serius ke depan. Kita membutuhkan SDM yang mumpuni,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, mengatakan bahwa pembangunan Rumah Tenun dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama yang memakan anggaran sebesar Rp 6 miliar difokuskan untuk membangun ruang galeri, tempat ibadah, ruang pembelajaran, dan ruang produksi.
Sisa anggaran senilai Rp 2 miliar akan digunakan untuk tahap kedua, mencakup penambahan ruang produksi, pembangunan pagar keliling, gapura, dan pembenahan akses jalan menuju Rumah Tenun.
“Meski masih ada beberapa bagian yang belum terakomodasi dalam anggaran ini, kami memastikan bahwa bangunan inti dapat diselesaikan dan siap dimanfaatkan,” jelas Eva.
Rumah Tenun yang berdiri di atas lahan seluas dua hektare tersebut juga telah dilengkapi dengan alat-alat produksi. Walau masih ada beberapa kekurangan, Eva memastikan perlengkapan tambahan akan dipenuhi secara bertahap.
Fokus utama Pemkab Berau adalah memastikan fasilitas ini benar-benar siap digunakan sebelum diresmikan.
“Kami tidak ingin rumah tenun ini hanya sekadar diresmikan tetapi mangkrak. Oleh karena itu, kami akan memastikan segala persiapan selesai agar fasilitas ini dapat langsung dimanfaatkan,” tegasnya.
Selain pembangunan fisik, dukungan juga diberikan melalui DAK non-fisik yang dialokasikan untuk peningkatan kapasitas para penenun.
Program ini tidak hanya menyasar perajin di Sukan Tengah, tetapi juga daerah lain yang memiliki potensi tenun, seperti Tumbit Melayu. (*)