TANJUNG REDEB – Keseriusan Pemkab Berau dalam menangani rumah warga yang terdampak tanah longsor di Kecamatan Teluk Bayur dipertanyakan.
Padahal, setidaknya sudah tiga kali petugas dari instansi terkait melakukan survei dan mengambil foto. Tapi tindakan nyata belum juga diwujudkan.
Jupita Sari, salah satu warga terdampak, menyampaikan bahwa bukan hanya rumahnya yang terkena dampak, tetapi beberapa rumah lain di sekitar lokasi juga mengalami hal serupa.
Ia mengatakan, pihak pemerintah daerah, melalui instansi terkait, memang pernah melakukan survei ke lokasi. Namun hingga kini belum ada kepastian mengenai tindak lanjut penanganannya.
Saat ini, kondisi lingkungan di sekitar rumah Jupita cukup mengkhawatirkan. Ia cemas, tanpa adanya tindakan, longsor susulan bisa memperparah kerusakan yang ada.
“Saya bilang ke ibu, bagian depan rumah masih bisa ditempati. Tapi tetap saja kami merasa waswas karena situasinya semakin memburuk,” ungkapnya, Senin (28/4/2025).
Jupita menambahkan, rumahnya sudah tiga kali didatangi petugas, tetapi belum ada upaya nyata untuk menangani masalah tersebut. Menurutnya, setidaknya perlu ada langkah pencegahan agar kondisi tidak semakin buruk.
Ia juga menyebutkan bahwa kasus serupa terjadi di kawasan Sambaliung, di mana sebuah rumah hampir terkena longsor, namun sampai sekarang belum ada penanganan dari pemerintah.
“Kami hanya ingin ada upaya pencegahan agar tidak terjadi longsor lagi. Terlebih lagi saat ini cuaca sangat tidak menentu, membuat kami semakin khawatir,” lanjutnya.
Jupita berharap pemerintah daerah segera memberikan solusi. Jika instansi terkait tidak memiliki alat untuk mengeksekusi penanganan, setidaknya mereka bisa duduk bersama warga terdampak untuk mencari jalan keluar.
“Kalau bisa duduk bersama korban atau warga terdampak, diskusikan apa yang bisa kita lakukan. Kalau tidak ada komunikasi, masalah ini tidak akan selesai,” pungkasnya. (/)