BERAU TERKINI – Regulasi diubah Presiden Prabowo, kini dua WNA menjabat sebagai Direktur di BUMN Garuda Indonesia.

Dua warga negara asing atau WNA resmi menjabat sebagai direktur di BUMN Garuda Indonesia.

Keputusan itu diambil usai Garuda Indonesia melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB pada Rabu (15/10/2025) kemarin.

Dalam RUPSLB tersebut Garuda Indonesia merombak jajarannya, nama Glenny H Kahuripan ditunjuk sebagai Dirut Garuda Indonesia menggantikan Wamildan Tsani.

Tak hanya itu, dua WNA ditunjuk sebagai direktur yakni Neil Raymond Mills sebagai direktur transformasi dan Balagopal Kunduvara sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko.

CEO Danantara Rosan Roeslani (Instagram/@rosanroeslani)
CEO Danantara Rosan Roeslani (Instagram/@rosanroeslani)

CEO Danantara Rosan Roeslani menjelaskan alasan Garuda Indonesia menunjuk dua WNA sebagai direktur. Salah satunya untuk meningkatkan standar BUMN menjadi standar internasional.

Selain itu, kehadiran dua WNA tersebut diharapkan mampu mentransformasi BUMN menjadi unit usaha yang profesional dan bersih dari praktik KKN.

“Kembali lagi supaya ini (BUMN) bekerja dengan baik, optimal dan kita juga mencoba untuk mengurangi secara total aksi negatif yang kita temukan dalam BUMN seperti korupsi atau yang lain-lain. Itu yang akan kita coba berantas secara total,” kata Rosan Roeslani dikutip dari Beritasatu.

“Jadi itu untuk chief of transformation karena memang dibutuhkan transformasi yang sangat signifikan dari Garuda,” jelasnya.

Menurut Rosan Roeslani, dua WNA yang menjabat di jajaran direksi memiliki pengalaman panjang di dunia aviasi.

Di mana Neil Raymond Mills memiliki pengalaman 25 tahun berkarier di dunia penerbangan dan pernah bekerja di Air Iberia. Sementara Balagopal Kunduvara tercatat telah berkarier selama sekitar 25 tahun di Singapore Airlines.

Presiden Prabowo (YouTube/BPMI Setpres)
Presiden Prabowo (YouTube/BPMI Setpres)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo mengungkapkan telah memerintahkan Badan Pengelola Investasi Danantara untuk merombak BUMN.

Menurut Presiden Prabowo jumlah BUMN akan dirasionalisasi atau dikurangi.

Yakni dari semula sekitar 1.000 perusahaan menjadi hanya sekitar 200 perusahaan.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam acara Forbes Global CEO Conference, (15/10/2025) malam.

“Memangkas dari 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional. Mungkin 200, atau 230, 240 (BUMN), dan kemudian menjalankannya dengan standar internasional,” ujar Presiden Prabowo dikutip dari Beritasatu.

Tak hanya rasionalisasi BUMN, Presiden Prabowo juga ingin BUMN menerapkan standar bisnis internasional.

Karena itu, Presiden Prabowo mengaku telah mengubah regulasi yang memungkinkan WNA atau ekspatriat untuk memimpin BUMN.

“Saya telah mengubah regulasi. Sekarang ekspatriat, non-Indonesia, bisa memimpin BUMN kami,” ucapnya.