BERAU TERKINI – Dinas Perkebunan Kabupaten Berau menandatangani nota kesepahaman dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Jember, Jawa Timur, untuk memperkuat pengembangan sektor kakao, baik dari hulu maupun hilir.

Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, mengatakan, MoU tersebut difokuskan pada peningkatan produktivitas, kualitas sumber daya manusia, serta pengembangan teknologi pengolahan kakao secara berkelanjutan.

Menurut Lita, kerja sama di sisi hulu terkait cara budidaya yang baik (good agriculture practice) untuk kakao, serta peningkatan kualitas SDM tenaga teknis dan petani.

Lalu, dari sisi hilir, kerja sama itu berfokus pada peningkatan kapasitas petani dan UMKM dalam teknologi pascapanen, pelatihan pengolahan cokelat, serta pengemasan produk.

“Pengembangan hilirisasi juga penting, termasuk pelatihan pengolahan cokelat, pendampingan UMKM, dan penyediaan sarana prasarana pendukung,” kata Lita, Selasa (28/10/2025).

Kerja sama ini juga mencakup kajian teknis dan penelitian untuk memperkaya peta jalan (road map) pengembangan kakao Berau.

Lita berharap, melalui dukungan ilmiah dari Puslitkoka, muncul rekomendasi varietas kakao unggulan yang sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan di Berau.

“Kami perlu masukan teknis melalui kajian dan rekomendasi varietas yang cocok dikembangkan di Berau. Itu penting agar intensifikasi bisa spesifik lokasi dan hasilnya optimal,” ujarnya.

Lita mengungkapkan, MoU tersebut akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan tugas masing-masing.

Tahun ini, beberapa program sudah mulai berjalan, seperti pendampingan penyediaan dan penerapan peralatan pengolahan cokelat di tingkat petani.

Lita menyebut, salah satu tujuan utama dari kerja sama ini adalah penguatan kelompok petani kakao agar lebih mandiri dan produktif.

Selain pemerintah dan Puslitkoka, sektor swasta juga turut mendukung, seperti Bankaltimtara dan PT BUMA, yang ikut hadir dalam penandatanganan MoU.

Kolaborasi semua pihak ini diharapkan bisa memberikan motivasi bagi petani untuk terus meningkatkan produksi kakao Berau. (*/Adv)