TANJUNG REDEB – Jumlah penduduk miskin di Berau terus mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, penduduk yang masuk kategori kurang mampu kini tersisa 12.350 jiwa pada Maret 2024.
Kepala BPS Berau, Supriyanto, menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin tersebut turun sebanyak 910 jiwa dari total jumlah penduduk miskin pada Maret 2023, yang berjumlah 13.260 jiwa. Penurunan ini mencapai 0,46 persen poin dibandingkan Maret 2023.
“Pendekatan pengukurannya menggunakan pengeluaran makanan dan non makanan per bulan,” ungkapnya, Selasa (07/01/2024) lalu.
Selama 10 tahun terakhir, atau sejak Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Bumi Batiwakkal mengalami lonjakan terbanyak pada 2021, mencapai 13.620 jiwa akibat dampak pandemi Covid-19.
“Namun, dengan banyaknya program dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional, jumlahnya mulai menurun sejak tahun 2022 sampai 2024, meskipun belum menurun tajam seperti sebelum pandemi,” jelasnya.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain juga harus diperhatikan, yakni tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach).
Melalui pendekatan tersebut, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan.
“Kebutuhan dasar makanan dan non makanan ini diukur menurut Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) baik di perkotaan maupun di pedesaan,” terangnya.
GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari, dengan jumlah komoditas yang dikonsumsi mencapai 52 jenis.
Komoditas tersebut meliputi padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan pangan sejenis lainnya.
Sedangkan GKNM merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Paket kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di pedesaan.
Dengan perhitungan tersebut, Garis Kemiskinan Berau pada Maret 2024 mencapai Rp 731.250 per kapita per bulan, meningkat dibandingkan dengan Garis Kemiskinan pada Maret 2023 sebesar Rp 677.819 per kapita per bulan. (*)