TANJUNG REDEB – Pemindahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga ke TPA Pegat Bukur masih belum bisa dilakukan. Pasalnya, pembangunan TPA Pegat Bukur belum rampung dan belum layak digunakan.
Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Decty Toge Manduli, menjelaskan, saat ini yang menjadi kendala adalah cuaca ekstrim.
“Cuaca menjadi kendala utama kami, pekerjaan tanah jadi terhambat karena hujan terus-menerus,” terangnya pada Berauterkini.co.id.
Dia mengungkapkan, anggaran pembangunan TPA Bujangga mencapai lebih dari Rp100 miliar. Saat ini, pihaknya tengah berupaya mendapatkan anggaran melalui APBD Perubahan.
“TPA Pegat Bukur dirancang untuk menjadi tempat pembuangan sampah sanitasi yang bisa menampung sampai 20 tahun ke depan,” jelasnya.
Jika dipaksa untuk digunakan saat ini, di mana kondisi tempat belum memenuhi standar, maka sampah harus diangkat kembali ketika pekerjaan dilanjutkan.
“Target kami pekerjaan ini bisa rampung di akhir Mei. Jika mau langsung digunakan bisa, tapi belum sesuai standar,” terangnya.
Decti menambahkan, relokasi ini cukup mendesak karena TPA Bujangga kini berdekatan dengan rumah sakit baru yang berada di Jalan Sultan Agung. Sehingga, dapat menimbulkan masalah lingkungan jika tidak segera dipindahkan.
“Prioritas sekarang kami tetap memastikan TPA Pegat Bukur memenuhi standar sanitasi sebelum operasional,” tutupnya. (*)