TANJUNG REDEB – Pembangunan sentra terasi di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar, tetap berjalan meski tidak mendapat tambahan anggaran dari pemerintah pusat.
Saat ini, proyek tersebut sudah memasuki tahap perencanaan dan lelang, dengan target pembangunan fisik dimulai tahun ini.
Anggaran yang tersedia lebih dari Rp1 miliar akan difokuskan untuk membangun gedung utama. Gedung ini nantinya akan digunakan untuk memfasilitasi proses produksi para pembuat terasi lokal di wilayah pesisir selatan Berau.
Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, mengatakan bahwa pengajuan bantuan ke pusat sudah dilakukan. Namun, karena sentra terasi belum termasuk dalam program tematik nasional tahun ini, dana alokasi khusus (DAK) fisik tidak dikucurkan.
“Jadi selain efisiensi anggaran, pembangunan sentra terasi kita belum masuk dalam tematik tahunan yang digarap oleh pusat,” ujar Eva.
Tahun ini, pemerintah pusat memfokuskan pengembangan industri kecil pada sektor batik dan tenun. Alhasil, program sentra terasi belum menjadi prioritas.
Meski demikian, Diskoperindag tetap mendorong penyelesaian pembangunan secara bertahap sembari terus berkoordinasi dengan Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian.
Sentra ini juga dirancang untuk mencegah agar bahan baku terasi dari Berau tidak lagi dijual keluar daerah dalam bentuk mentah, melainkan diproduksi langsung oleh pelaku UMKM lokal agar nilainya meningkat.
“Semoga nanti sentra terasi kita masuk dalam program tematik sehingga dana pusat bisa kembali turun ke Berau,” tutup Eva. (Adv/Aya)