TANJUNG REDEB – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan potensi industri kecil menengah (IKM) ditunjukkan melalui pembangunan Rumah Tenun di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung.
Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat senilai Rp 8 miliar, dialokasikan untuk membangun sarana dan prasarana guna mendukung para perajin tenun lokal.
Rencananya, rumah tenun ini akan diresmikan tahun depan, sekaligus dimanfaatkan sebagai pusat pengembangan tenun tradisional.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, pembangunan Rumah Tenun dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama yang memakan anggaran sebesar Rp 6 miliar difokuskan untuk membangun ruang galeri, tempat ibadah, ruang pembelajaran, dan ruang produksi.
Sisa anggaran senilai Rp 2 miliar akan digunakan untuk tahap kedua, mencakup penambahan ruang produksi, pembangunan pagar keliling, gapura, dan pembenahan akses jalan menuju Rumah Tenun.
“Meski masih ada beberapa bagian yang belum terakomodasi dalam anggaran ini, kami memastikan bahwa bangunan inti dapat diselesaikan dan siap dimanfaatkan,” jelas Eva.
Rumah Tenun yang berdiri di atas lahan seluas 2 hektare tersebut juga telah dilengkapi dengan alat-alat produksi. Walau masih ada beberapa kekurangan, Eva memastikan perlengkapan tambahan akan dipenuhi secara bertahap.
Fokus utama Pemkab Berau adalah memastikan fasilitas ini benar-benar siap digunakan sebelum diresmikan.
“Kami tidak ingin rumah tenun ini hanya sekadar diresmikan tetapi mangkrak. Oleh karena itu, kami akan memastikan segala persiapan selesai agar fasilitas ini dapat langsung dimanfaatkan,” tegasnya.
Selain pembangunan fisik, dukungan juga diberikan melalui DAK non-fisik yang dialokasikan untuk peningkatan kapasitas para penenun. Program ini tidak hanya menyasar perajin di Sukan Tengah, tetapi juga daerah lain yang memiliki potensi tenun, seperti Tumbit Melayu.
Kepala Kampung Sukan Tengah, Bunyamin, menyambut baik pembangunan ini. Sebagai kampung yang menjadi sentra tenun, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan pengelolaan Rumah Tenun dengan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada.
Menurutnya, keberadaan rumah tenun ini dapat menjadi langkah besar dalam memajukan industri tenun di Berau.
“Perajin tenun di Sukan Tengah cukup banyak. Dengan adanya fasilitas ini, kami yakin dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitas produk tenun kami. Ini juga menjadi peluang untuk menjadikan tenun sebagai salah satu oleh-oleh unggulan Kabupaten Berau,” ujarnya.
Diharapkan, sinergi antara pemerintah dan masyarakat ini mampu mengangkat nama tenun lokal Berau ke kancah yang lebih luas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan perajin dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.(*)