TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau akan mengagendakan uji sampel makanan dan minuman selama Ramadan. Sasaran utama adalah produk makanan dan minuman yang dijual oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan produk yang beredar di masyarakat, mengingat daya jual beli panganan akan meningkat menjelang Ramadan hingga lebaran Idulfitri mendatang.
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, mengatakan uji sampel tersebut merupakan bentuk pengawasan terhadap makanan dan minuman. Dalam proses itu, pihaknya akan melibatkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda.
“Insyaallah, kami akan melakukan uji sampel karena pengawasan harus ditingkatkan selama bulan puasa. Kami juga akan bekerja sama dengan Balai BPOM Samarinda,” ujarnya, Sabtu (21/2/2025).
Lamlay menjelaskan bahwa pengujian akan dilakukan secara langsung di lapangan secara berkala di beberapa titik, terutama terhadap makanan siap saji yang dijual oleh UMKM selama bulan Ramadan.
Apalagi dengan semakin maraknya usaha kuliner yang bermunculan di berbagai sudut kota Bumi Batiwakkal, kualitas dan mutu olahan hasil produksi harus benar-benar bersih dan bebas dari zat kimia berbahaya.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap produk makanan dan minuman di pasaran.
“Kami juga memiliki tim dari Diskoperindag yang akan melakukan sidak ke sejumlah toko dan swalayan. Mereka juga akan kami libatkan,” jelasnya.
Selain itu, Lamlay mengimbau para pelaku usaha UMKM agar selalu menggunakan bahan yang aman dan higienis dalam mengolah makanan dan minuman. Ia juga mengingatkan agar para pedagang memperhatikan masa kedaluwarsa bahan yang digunakan.
“Kami mengingatkan para penjual takjil agar menggunakan bahan baku yang aman, higienis, dan selalu memperhatikan tanggal kedaluwarsa produk,” pungkasnya.
Dengan adanya pengawasan ketat ini, diharapkan masyarakat dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang aman serta terhindar dari risiko kesehatan selama bulan Ramadan. (/)