TANJUNG REDEB – Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Berau terus digenjot untuk 100 kampung dan 10 kelurahan.
Tujuannya untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui pengelolaan koperasi berbasis kebutuhan lokal.
Langkah ini melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), dan dukungan camat serta kepala kampung.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Diskoperindag Berau, Hidayat Sorang, mengungkapkan, saat ini, pembentukan Koperasi Merah Putih telah mencapai 70 persen.
Setiap hari, 8-10 kampung dijadwalkan melaksanakan musyawarah desa (musdes) dengan harapan seluruhnya selesai tepat waktu.
“Kami memastikan setiap hari kampung melaksanakan Musdes. Target kami, semua kampung sudah selesai melakukan Musdes pada tenggat waktu yang telah ditentukan,” ujar Hidayat.
Hidayat mencontohkan, Kelurahan Bugis memilih untuk merevitalisasi koperasi lama mereka dengan melakukan penyesuaian dan pengembangan.
Namun, pemerintah mengingatkan, koperasi lama yang memiliki beban utang besar sebaiknya tidak dilanjutkan karena dapat menghambat operasional koperasi baru.
“Musyawarah desa harus mempertimbangkan semua aspek, termasuk status keuangan koperasi lama. Jika dirasa terlalu berat, pembentukan koperasi baru menjadi solusi,” jelasnya.
Sementara, Kepala DPMK Berau, Tentram Rahayu, menegaskan, semua koperasi wajib memiliki akta notaris atau badan hukum paling lambat 12 Juli 2025.
“Setelah itu, koperasi akan terus didampingi hingga mampu beroperasi mandiri,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih diharapkan tidak hanya menjadi wadah simpan pinjam, tetapi juga pusat distribusi sembako dan elpiji.
Untuk mendukung fungsi ini, pemerintah merencanakan alokasi dana Rp3-5 miliar per koperasi.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun gudang penyimpanan dengan fasilitas cold storage, usaha sembako yang menjangkau masyarakat desa, Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan klinik kesehatan.
“Kita berharap mampu menciptakan pusat-pusat ekonomi baru yang memperkuat daya saing desa melalui Koperasi Merah Putih ini,” tutupnya. (*)