Reporter : Redaksi
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB,– PLN UP3 Berau terus berupaya memastikan ketersediaan pasokan listrik yang andal di Kabupaten Berau, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

Untuk itu, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau akan menyiagakan 112 personil guna mengamankan sistem kelistrikan selama perhelatan Pilkada berlangsung.

Keseluruhan personil tersebut akan disiagakan mulai 24 November hingga 16 Desember 2024. Sebanyak 14 posko siaga pun telah disiapkan oleh PLN UP3 Berau untuk mendukung kebutuhan teknis dan operasional petugas.

Posko-posko ini akan siap merespons dengan cepat setiap kebutuhan darurat yang mungkin timbul selama proses Pilkada berlangsung.

Manager PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga pasokan listrik dan menghadirkan pelayanan yang prima pada pelanggan, termasuk saat Pilkada 2024.

“PLN telah mengambil langkah strategis dengan menambah mesin pembangkit untuk memperkuat pasokan listrik di sistem Tanjung Redeb. Proses ini sedang berjalan dan akan terus dipantau agar dapat selesai sesuai rencana,” ujarnya.

Rizki juga menambahkan bahwa PLN telah melakukan pemeliharaan pada unit pembangkit utama, yaitu PLTU Teluk dan PLTU Lati.

“Dengan upaya ini, baik pembangkit utama maupun pembangkit pendukung pada sistem kelistrikan Tanjung Redeb dapat beroperasi secara optimal guna memastikan kecukupan daya di sistem kelistrikan Tanjung Redeb,” tambah Rizki.

Selain itu, PLN terus mengantisipasi potensi gangguan yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem, yang saat ini sering disertai hujan.

“Oleh karena itu, Tim Teknis PLN siaga penuh untuk melakukan perbaikan dengan cepat dan percepatan pemulihan jika terjadi gangguan, sehingga pasokan listrik dapat segera kembali normal,” kata Rizki.

PLN juga mengapresiasi dukungan dari masyarakat atas upaya yang terus dilakukan dalam memastikan ketersediaan dan keandalan pasokan kelistrikan di Kabupaten Berau.

Rizki mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan penerangan alternatif selama periode Pilkada.(*)