TANJUNG REDEB – Kekosongan tenaga medis di Puskesmas Maratua, mendesak pemerintah bergerak cepat untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di pulau terluar itu.
Baru-baru ini tersiar kabar bila Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, telah memasukkan pengajuan dokter yang statusnya penugasan khusus oleh pemerintah daerah.
Hal ini dibenarkan, Kepala Puskesmas Maratua, Suriansyah. Ia mengatakan, koordinasi yang intens pasca diputusnya kontrak tenaga medis mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
“Nanti akan ditugaskan dokter yang diutus langsung oleh Dinkes Berau,” kata dia, Senin (17/2/2025).
Ihwal pembiayaan tenaga dokter tersebut, Yan mengatakan belum mengetahui skema yang basal diterapkan pemerintah daerah.
Hanya saja, ia memastikan, kas Puskesmas Maratua masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan belanja jasa dari dokter khusus tersebut.
“Kalau dari anggaran kami, sebenarnya sanggup saja,” tegas Yan.
Lantaran status dokter tersebut tergolong anyar, ia masih menunggu arahan langsung oleh Dinkes dan Sekda Berau untuk memastikan pembiayaan gaji dokter itu. Termasuk aturan belanja yang sesuai dengan perundangan yang berlaku.
“Kami menunggu arahan,” kata dia.
Ia menyampaikan, bila dirinya belum dapat memastikan jadwal aktifnya dokter tersebut. Sebab, administrasi hingga saat ini masih berproses di level pemerintahan daerah.
“Belum ada informasi lebih lanjut, nanti kami akan kabarkan,” sebutnya.
Saat dikonfirmasi ihwal kabar meninggalnya 2 orang pasien asal Maratua, Yan mengaku telah menerima kabar tersebut.
Dari informasi yang ia terima, bila dua pasien tersebut meninggal dunia saat berada di RSUD dr Abdul Rivai.
Pasien tersebut pun telah mendapatkan perawatan medis, setelah berada di rumah sakit. Meninggalnya pasien tersebut pun, tidak pada waktu pasien berada di speedboat.
“Keduanya meninggal di rumah sakit, tanpa rujukan dari puskesmas mas,” terang dia.
Kendati demikian, ia berharap segera ada solusi terhadap krisis tenaga kesehatan di pulau terluar tersebut. Agar pasien dapat ditangani terlebih dahulu lalu kemudian dirujuk ke rumah sakit daerah.
“Laporan ini yang juga kami sampaikan ke atasan,” kata Yan. (*)