JAKARTA – Pemerintah resmi menggulirkan program kredit sebesar Rp450 triliun untuk memperkuat perekonomian desa lewat skema Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes).
Dana jumbo ini akan disalurkan melalui bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dan menjadi langkah konkret dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita: membangkitkan kembali desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Program ini diluncurkan dengan keyakinan bahwa desa tak boleh lagi hanya menjadi objek pembangunan fisik semata. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pusat-pusat ekonomi baru harus lahir dari desa.
“Desa ini nggak boleh kosong,” tegas Erick, dikutip Antara pada Kamis (8/5/2025).
Selama ini, perputaran ekonomi masih didominasi wilayah perkotaan, sementara desa tertinggal karena minim fasilitas pendukung. Pemerintah berharap Kopdes dapat dimanfaatkan untuk membangun gudang logistik, rumah penggilingan, dan infrastruktur lain yang bisa meningkatkan produktivitas warga desa.
Skema pembiayaan pun dirancang aman bagi perbankan. Pembayaran cicilan akan memanfaatkan dana desa yang kini bisa dialihkan dari pembangunan fisik ke penguatan ekonomi.
Erick menyebut bahwa hal ini memberikan jaminan keamanan bagi bank dalam menyalurkan kredit.
“Apalagi cicilannya dijamin, jadi bank juga aman,” katanya.
Kopdes Merah Putih juga dirancang untuk melawan dominasi rentenir di desa. Pemerintah menawarkan akses pinjaman formal yang jauh lebih terstruktur dan terjangkau. Setiap koperasi dapat mengakses pinjaman Rp4 hingga Rp5 miliar, tergantung pada hasil verifikasi perbankan.
“Dana Kopdes itu bentuknya pinjaman dari Himbara,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Tak hanya sebatas pinjaman, program ini juga mendorong perluasan layanan keuangan digital. Keluarga anggota koperasi akan dilibatkan sebagai agen BRI-Link, membuka akses masyarakat desa terhadap layanan perbankan tanpa harus keluar dari kampung sendiri. (*)