TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menunjukkan keseriusannya dalam menyelamatkan Pulau Derawan dari ancaman abrasi.

Tahun ini, pembangunan pengaman pantai akan menjadi salah satu program prioritas dengan nilai anggaran yang diusulkan mencapai Rp70 miliar.

Sekretaris Kabupaten Berau, Muhammad Said, menegaskan, abrasi yang terjadi di kawasan pesisir Pulau Derawan bukan lagi masalah biasa. Dampaknya telah dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga membutuhkan penanganan segera dan berkelanjutan.

“Insya Allah tahun ini programnya jalan. Teknis pelaksanaannya ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), tapi intinya ini adalah usulan yang kami dorong terus setiap tahun,” jelas Said, Rabu (25/6/2025).

Said menambahkan, pembangunan pengaman pantai merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam merespons kebutuhan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan abrasi.

Menurutnya, kondisi yang terjadi sekarang tidak bisa menunggu terlalu lama.

“Ini menyangkut keselamatan lingkungan dan warga. Walaupun dari sisi kewenangan ada yang mesti dikomunikasikan dengan pemerintah provinsi, kami tetap dorong agar bisa terealisasi tahun ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, menjelaskan, anggaran yang diajukan saat ini masih dalam tahap usulan. Proses pembangunan fisiknya pun belum dimulai.

“Masih tahap persiapan. Estimasi kebutuhan anggarannya sekitar Rp70 miliar. Kami berharap semua proses administrasi dan teknis berjalan lancar agar pekerjaan bisa segera dimulai,” katanya.

Perlu diketahui, Pulau Derawan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kalimantan Timur tak hanya menyimpan pesona bawah laut yang luar biasa. Tetapi juga menghadapi tantangan serius akibat abrasi yang menggerus daratan.

Dengan adanya pengaman pantai ini, diharapkan wajah Derawan bisa tetap terjaga dan masyarakat pesisir lebih terlindungi dari ancaman gelombang laut. (*/Adv)