TANJUNG REDEB – Buaya kembali menyerang warga Kampung Kasai, Kecamatan Pulau Derawan, Berau Kaltim. Serangan ini menjadi kali kedua sepanjang tahun 2025 ini.
Serangan buaya terakhir terjadi pada Sabtu (14/6/2025) malam, sekitar pukul 23.00 WITA. Seorang warga Bernama Ayong (52) menjadi sasaran serangan buaya.
Menurut Aparat Kampung Kasai, Andi Anas, korban Ayong diduga diterkam buaya saat sedang buang air besar. Lokasi penerkaman diduga terjadi di bagian belakang rumahnya di RT 01, Kampung Kasai.
Dia mengatakan, sampai saat ini tubuh Ayong masih belum ditemukan. Menurut Andi Anas, pencarian korban masih terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari BPBD dan TNI – Polri.
“Penyisiran masih berlangsung. Fokusnya di sekitar lokasi kejadian hingga ke muara sungai,” kata Andi Anas.
Serangan buaya di Kampung Kasai mengingatkan pada serangan buaya pada awal April 2025 lalu. Saat itu seorang bocah berusia 10 tahun menjadi korban.
Saat itu, korban sedang berada di sekitar sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Tak berselang lama, seekor buaya menerkamnya dan membawanya ke dalam sungai. Warga sekitar mencoba untuk menyelamatkan bocah itu, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
Lokasi Kampung Kasai di daerah muara sungai memang menjadi habitat bagi buaya. Bahkan warga kerap melihat keberadaan buaya di sekitar permukiman.
Total 8 Serangan di Tahun 2025
Berdasarkan catatan berauterkini.co.id, jika dihitung dengan serangan buaya terbaru di Kampung Kasai, maka total serangan buaya di Berau sudah ada 8 kasus.
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat, menjelaskan, dari Januari sampai Mei tahun ini, setidaknya sudah ada tujuh kali kejadian serangan buaya.
“Enam kali serangan korbannya selamat, dan 1 serangan buaya korbannya tidak ditemukan. Data itu untuk tahun 2025 saja,” katanya.
Dia mengaku sejumlah dilema yang dihadapi ketika warga melihat kemunculan buaya, salah satunya adalah buaya sebagai reptil yang dilindungi.
“Di sana dilemanya. Karena buaya ini dilindungi undang-undang, tapi di sisi lain mengancam nyawa,” jelasnya.
Menurutnya warga harus selalu waspada ketika berada di sekitar sungai atau di dalam air. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Yakni hindari berenang, memancing, atau menepi di sungai atau rawa yang dikenal jadi habitat buaya. Waspadai area perairan yang jarang disentuh manusia atau bertanda peringatan.
“Harus selalu waspada. Jangan biarkan anak-anak main terlalu dekat tepi sungai atau rawa,” katanya.