TANJUNG REDEB – Jalan Raja Alam II mengalami patah hampir setengah badan jalan akibat tanah longsor. Longsor tersebut mengakibatkan jalan patah sepanjang kurang lebih 3 meter, sementara pondasi di bawah jalan sudah tidak menyentuh tanah sedalam 2 meter.
Jalan ini dulunya merupakan jalan pintas menuju Jalan Raja Alam I yang mengarah ke simpang empat Kilometer 5 dan Jalan Sultan Agung, namun sejak adanya jalan bypass Kalimarau, Jalan Raja Alam II sudah jarang dilewati pengendara.
Sadewa (45), salah satu warga yang terdampak langsung longsor tersebut, menyampaikan bahwa pagar rumahnya ambruk karena tanahnya tertarik ke bawah akibat longsor. Lampu jalan pun padam karena tiang listrik di tempat kejadian roboh.
Sadewa menyampaikan bahwa sejak 2024, jalan tersebut perlahan-lahan longsor dan patah. Akibatnya, 4 pengendara motor mengalami luka-luka dan motor mereka masuk jurang. Korban berjenis kelamin 1 wanita dan 3 pria.
“Rata-rata motornya jatuh ke dalam jurang, untungnya orangnya terpental ke jalan tidak ikut masuk jurang,” jelas Sadewa, Minggu (9/3/2025).
Longsor ini menyebabkan setengah jalan tergantung karena tanah di bawahnya mengalami erosi dari air pegunungan. Jalan ini juga tidak memiliki saluran air, sehingga air langsung mengalir ke jalan.
Penerangan yang minim dan tidak adanya papan rambu membuat warga mengambil inisiatif dengan memasang plastik kresek dan batang-batang tanaman sebagai penanda.
Jam rawan kecelakaan adalah sekitar pukul 18.00 WITA atau menjelang magrib. Sadewa menambahkan bahwa korban yang jatuh ke dalam jurang terjadi karena minimnya penerangan dan tidak adanya rambu peringatan. (*)