TANJUNG REDEB – Hingga hari pertama masuk kerja, 400-an lebih tenaga guru honorer di Berau masih gigit jari. Belum menerima hak gaji selama tiga bulan belakangan ini.

Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah berjanji akan membayar paling lambat sebelum 31 Maret 2025 lalu, persis sebelum lebaran idulfitri.

Nasibnya masih terkatung. Hanya karena persoalan administrasi kepegawaian, dari honorer ke pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja alias PPPK pada tahap kedua.

Gamalis, Wakil Bupati Berau, pada Selasa (8/4/2025) hari ini pun menerima konsultasi serius dari Dinas Pendidikan (Disdik) Berau. Pada hari pertama kerja ini, Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah, nampak sowan ke ruangannya siang ini.

Wabup Berau, membeberkan bila dalam obrolan yang ditemani Asisten I Setda Berau, Hendratno, membahas langkah strategis pemerintah dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

“Iya tadi sudah ngobrol. Besok kami akan rapat bersama,” kata pria yang pernah duduk sebagai anggota dewan di DPRD Kaltim ini.

Dia menegaskan, persoalan tersebut terjadi murni hanya karena administrasi pemerintahan. Sementara secara anggaran, pemerintah telah menyiapkan dana untuk para tenaga honorer tersebut.

Gamalis mengatakan, perlu kehati-hatian pemerintah dalam memastikan pembayaran gaji honorer tak tersandung masalah nantinya.

Oleh karenanya, pada Rabu (9/4/2025) esok, para pemangku kebijakan seperti Disdik Berau, BPKAD, BKPSDM, Insprektorat Berau, bakal melangsungkan rapat. Mencocokkan aturan pembayaran gaji secara lebih komprehensif agar tak terjadi pelanggaran serius.

Dirinya mengutarakan permohonan maaf kepada para honorer guru. Sebab, pemerintah tak ada niat untuk menghalangi pemberian hak yang sudah seharusnya diterima. Namun perlu penyesuaian aturan yang matang agar tak terjadi maladmnistrasi dalam pelunasan gaji tersebut.

“Aggarannya sudah siap, cuma memang harus dirapatkan terlebih dahulu. Agar tak salah memahami regulasi yang ditetapkan pemerintah pusat dari kebijakan pemerintah daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah, memilih hemat bicara saat dikonfirmasi perihal masalah tersebut. Dirinya baru bersedia memberikan komentar setelah proses rapat berlangsung.

Diketahui, dirinya pula yang melontarkan janji untuk menyelesaikan persoalan gaji guru honorer diselesaikan pada Maret lalu.

“Nanti aja ya. Kita tunggu bagaimana besok,” jawab dia singkat, meninggalkan awak media ini. (*)