TANJUNG REDEB – Sementara ini, harga beras di wilayah Kabupaten Berau masih dalam keadaan stabil. Kondisi ini terbilang berbeda dengan di Pulau Jawa.

Kelangkaan beras hingga kenaikan harga secara nasional belum berdampak pada harga beras di lokal,  yakni di Berau yang saat ini disebut masih dalam kondisi normal.

Rakhmad Pasarakan, Kepala Dinas Pangan Berau, ditemui usai gelaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Biduk-biduk, menyatakan kondisi itu hanya berlaku pada wilayah yang kekurangan stok pangan beras.

Di “Bumi Batiwakkal”, stok beras program SPHP atau Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan masih tersedia di gudang Bulog dengan jumlah yang cukup hingga Mei 2024 mendatang.

“Masih sangat banyak stok (beras) kita di Berau ini,” ujarnya, Rabu (21/2/2024).

Kondisi tersebut telah termasuk dalam laporan per Selasa (20/2/2024) pekan ini, sehingga dipastikan situasi yang menimpa mayoritas wilayah di Pulau Jawa tidak sama dengan di Berau.

“Stok aman semua. Iitu laporan per hari ini (Selasa),” ujarnya.

Dugaan kelangkaan beras akibat penyaluran bantuan pangan beberapa waktu lalu pun ditampiknya. Sebab, distribusi beras yang dilakukan oleh pemerintah telah melalui penghitungan stok pangan di daerah.

Ketersediaan, beras di mitra Bulog pun, disebutanya, masih dalam kondisi aman. Sehingga hampir nihil kejadian kenaikan harga beras secara tiba-tiba di Berau.

“Sudah ada hitungannya untuk itu. Jadi yang disalurkanpun tidak berlebihan,” ucapnya.

Rakhmad juga menyampaikan, saat ini beras premium di pasaran masih berada di harga Rp18 ribu per kilogram. Sementara, untuk medium harganya Rp17 ribu per kilogram. Beras dengan harga eceran termurah, yakni Rp16 ribu per kilogram.

“Harga ini bertahan terus dalam tiga bulan belakangan ini. Belum ada kenaikan,” terangnya seraya mengatakan, kendati demikianpihaknya tetap memonitor kondisi harga pangan ke depan.

Prediksinya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi lonjakan di tengah kebutuhan meningkat jelang hari besar nasional seperti bulan Ramadan.

“Stoknya siap sambut Ramadan. Kalau terjadi lonjakan, bisa saja harga akan naik dan bisa juga diintervensi,” sebutnya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h