TANJUNG REDEB – Sistem absen digital bagi pegawai di Berau terus alami pembaharuan. Kini absensi tersebut sudah dapat digunakan melalui aplikasi iPresensi Berau.

Bila awal dikenalkannya pada Januari 2025 lalu masih berupa aplikasi berbasis website. Kini terdapat aplikasi yang dapat diunduh di AppStore dan PlayStore.

Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, menerangkan bila aplikasi tersebut telah melalui tahap pengembangan yang kedua kalinya. Dengan versi terbaru 1.2 yang diluncurkan pada awal Februari 2024 lalu.

“Sudah dengan sistem terbaru,” kata Didi, Rabu (12/2/2025) kemarin.

Dalam membangun sistem aplikasi tersebut, setidaknya Diskominfo Berau menggelontorkan anggaran senilai Rp97 juta. Biaya tersebut sudah termasuk dalam anggaran pemeliharaan dan pengembangan aplikasi.

Aplikasi itu akan terus dikembangkan dengan menyesuaikan setiap keluhan dari para pengguna alias user yang berasal dari kalangan pegawai. Baik PNS, PPPK dan honorer.

“Tidak lebih dari itu,” katanya.

Ia mengakui, dalam setiap pembangunan aplikasi pasti memiliki kelemahan. Hanya saja, secara data, pihaknya memastikan telah dilindungi dengan sistem keamanan digital atau cyber security yang memadai.

Sehingga, peristiwa lenyapnya data pegawai yang dikembangkan oleh Diskominfo Berau pada 2023 lalu, tak terulang lagi melalui sistem yang lebih mutakhir saat ini.

“Sistem back-up data sudah baik, keamanan dibuat berlapis,” ujar dia.

Pihaknya juga telah menyiapkan sistem penangkal bagi para pegawai yang curang saat melakukan absen. Ia menerangkan, telah membuat sistem yang mudah mengenali posisi gawai pengguna.

Bila menggunakan aplikasi ‘fake GPS’, maka secara otomatis akun dari pengguna tersebut diblokir. Dengan batas melakukan pelanggaran sebanyak dua kali.

Bila kedapatan berbuat curang, maka Pemkab Berau dapat melakukan pemotongan gaji saat waktu gajian di awal bulan.

“Ada dua aplikasi yang sudah kami antisipasi sejauh ini, itu ramai digunakan di semua jenis smartphone,” bebernya.

Didi menerangkan, saat ini setiap organisasi perangkat daerah (OPD) telah memiliki operator yang telah dibekali pengetahuan digital sebelumnya.

Diharapkan, dapat mempermudah proses rekapitulasi absensi yang dilakukan selama satu bulan sekali.

“Kami berikan akses ke server setiap operator di OPD, itu memudahkan untuk rekap bulanan,” ucap dia.

Ia membeberkan, saat ini terdapat empat tim teknis yang mengawasi absen sekitar 7 ribuan pegawai di Berau. Baik yang mengawasi sistem, maupun yang disediakan untuk melakukan perbaikan saat sistem mengalami masalah alis trouble system.

“Masing-masing sudah dibagi dengan tugasnya,” ungkapnya. (*)