TANJUNG REDEB – Dari tangan-tangan kreatif Nisa Prasasti, ratusan buket bunga terlahir setiap bulan. Siapa sangka, usaha yang ia bangun dari modal Rp300 ribu pada 2017 itu, kini menghasilkan omzet hingga Rp15 juta per bulan.

Ide awal muncul saat Nisa masih menempuh kuliah di Banjarmasin. Ketika musim wisuda tiba, ia melihat tren pemberian buket begitu marak. Sementara di kampung halamannya, Berau, hampir tak ada yang menekuni usaha serupa.

“Saat pulang ke Berau, saya coba buat buket sendiri. Modalnya cuma Rp300 ribu. Waktu itu saya masih kerja, jadi buat buket hanya di waktu senggang,” tutur Nisa.

Usaha itu awalnya dijalankan bersama temannya, Berlynda Prima. Namun karena kesibukan masing-masing, Nisa melanjutkannya sendiri. Dari sinilah cikal bakal Nibr Florist—nama toko yang diambil dari singkatan Nisa dan Berlyn—mulai tumbuh.

Toko kecil di Jalan Mangga 3, Tanjung Redeb itu kini menjadi tempat produksi sekaligus gerai penjualan. Dari sana, buket demi buket dikirim untuk kebutuhan wisuda, ulang tahun, hingga parcel Lebaran.

Yang membuat produk Nisa diminati bukan semata tampilannya yang rapi dan modern, tapi juga karena sentuhan personal dan desain yang mengikuti tren. Ia mengawali usaha dengan bunga berbahan kain flanel, lalu beralih ke artificial flower yang lebih variatif dan tahan lama.

Bukan hanya pasar individu, Nisa juga dipercaya berbagai lembaga pemerintah. Diskoperindag Berau kerap memajang karyanya dalam gelaran expo tahunan. Ia juga diundang sebagai narasumber pelatihan pembuatan buket di beberapa instansi.

“Saya pernah isi pelatihan di Kelurahan Tanjung Redeb dan kantor ATR/BPN,” ujarnya singkat.

Sejak dua tahun terakhir, ia juga melayani pembuatan parcel Lebaran dengan konsep buket. Di 2025 ini, ia mencatat pengiriman antara 500 sampai 550 paket selama Ramadan.

Permintaan yang terus naik membuatnya optimistis. “Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi,” tutupnya. (Adv/Aya)