TANJUNG REDEB – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau terus mengoptimalkan potensi pariwisata dengan meluncurkan program Aksi Perubahan Mandiri Kawisata Menuju Kemandirian Kampung melalui kolaborasi pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
Kepala Bidang Pemerintahan Kampung DPMK Berau, Agus Salim, menyampaikan, program ini bertujuan mengelola potensi wisata di 17 kampung agar memenuhi kriteria pariwisata berkelanjutan.
“Konsepnya menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan, sesuai Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 dan PP Nomor 11 Tahun 2021,” ujar Agus kepada Berauterkini.co.id, Rabu (14/5/2025).
Dalam implementasinya, kata Agus, Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) akan berkolaborasi untuk mengelola destinasi wisata secara partisipatif.
Agus menyebut, sebagai langkah awal, tiga kampung, yakni Tanjung Batu, Teluk Semanting, dan Pulau Besing, telah ditetapkan sebagai model penerapan inovasi ini.
“Ketiganya merepresentasikan status kampung mandiri, maju, dan berkembang,” terangnya.
Agus menjelaskan, kampung yang masih berstatus berkembang dapat didorong menjadi mandiri. Sementara kampung mandiri dapat mempertahankan kualitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami menerapkan peraturan kampung partisipatif sebagai payung hukum. Hal ini bertujuan untuk melestarikan sekaligus mengembangkan potensi wisata kampung, serta meningkatkan pendapatan desa,” lanjut Agus.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setkab Berau, Hendratno, juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi. Apalagi, Kabupaten Berau memiliki 18 Desa Wisata dan 225 Destinasi Wisata yang terus dioptimalkan.
“Dengan kerja sama BUMK, Pokdarwis, dan mitra pembangunan, kami fokus pada pengembangan ekowisata yang memperhatikan kelestarian lingkungan,” katanya.
Pemkab Berau juga mendorong sektor ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas BUMK dan UMKM.
“Kemitraan dan kolaborasi semua pihak akan membuat kampung-kampung di Berau semakin mandiri dan sejahtera,” ujar Hendratno.
Program ini diharapkan dapat menciptakan desa wisata berkelas nasional, memperkuat identitas lokal, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat Berau. (*)