TANJUNG REDEB,- Wakil Bupati Berau, Gamalis mengaku kecewa dengan tidak hadirnya sejumlah OPD dalam rapat pembahasan upaya menekan angka stunting. Padahal program ini merupakan program nasional.
Padahal, kehadiran OPD-OPD dimaksud sangat penting dalam kegiatan itu.
“Ini ada yang tidak datang. Tapi banyak juga yang datang utusannya. Camat saya bisa ngitung yang hadir berapa, sekcam juga begitu. Kalau lurah saya tidak tahu hadir atau tidak.
Artinya ini dimana keseriusan kawan-kawan ini terhadap penanganan stunting,” katanya. Jika tak bisa hadir, minimal menurut Gamalis bisa mengutus perwakilan.
Ada amanat besar yang dipikul Berau mengenai persoalan ini. Dimana Berau diminta segera menurunkan stunting ke 14 persen di tahun 2024 yang akan datang. “Kedepannya, kawan kawan OPD dapat merespon ini lebih positif lagi,” jelasnya.
Dikatakannya, dari tahun 2021 lalu, Berau ditarget harus menurunkan stunting sebesar 25,7 persen. Target itu sudah tercapai. Sementara di tahun 2022, Berau ditarget menurunkan stunting sebanyak 21, 8 persen.
Dalam upaya menekan angka stunting, ia juga menilai ada kelemahan dari sisi koordinasi dan kerjasama antar instansi. Meski demikian, Berau disebutnya berhasil menurunkan angkanya.
“Walaupun kita bergerak apa adanya, bisa mencapai angka 20,9 persen. seandainya, kita dapat bekerja bersama-sama, artinya ada sebuah konektivitas secara global di berau, kita bisa menyelesaikan ini jauh lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, untuk target 2023 Berau ditarget 17,44 persen dan di tahun 2024, secara nasional setiap daerah harus mampu menurunkan stunting sebesar 14 persen. Dikatakannya, angka 14 persen itu merupakan target secara nasional. Tapi Kabupaten Berau memiliki target 13,80 persen. (*)