TANJUNG REDEB – Satu per satu koper disusun rapi. Sepatu bola, seragam latihan, dan semangat yang tak pernah kendur jadi bekal utama anak-anak Sekolah Dasar asal Kabupaten Berau yang tergabung dalam Tim Lakanak.

Mereka bukan hendak liburan ke Bali, melainkan mewakili Berau di ajang turnamen sepak bola usia dini tingkat Asia, Bali 7s 2025, yang digelar 18-20 April 2025 di pusat pelatihan Bali United, Gianyar.

Sebanyak 389 tim dari berbagai negara Asia turut ambil bagian. Di tengah banyaknya klub besar, nama Lakanak Berau jadi satu-satunya wakil dari ujung timur Kalimantan yang tampil berbekal tekad dan urunan biaya dari orang tua pemain.

Tim ini diisi anak-anak yang dipilih lewat seleksi teknik dasar. Meski mayoritas masih duduk di bangku SD, mereka sudah menapaki latihan intensif sejak Januari lalu di SC Mini Soccer Berau. Namun, keterbatasan fasilitas dan dukungan membuat latihan hanya bisa dilakukan dua jam per sesi.

“Selama ini anak-anak menggunakan biaya masing-masing, begitupun hingga terbang ke Bali,” ujar Head Coach Lakanak Berau, Herry Rachmadsyah.

Herry menyebut, partisipasi timnya bukan hanya soal mengejar gelar juara. Yang lebih penting adalah bagaimana anak-anak Berau bisa membentuk mental bertanding, percaya diri, dan berani menghadapi lawan dari luar negeri.

“Target kami adalah membangun mental anak-anak untuk berani dan percaya diri tampil di ajang internasional. Soal juara, itu nanti. Yang terpenting adalah usaha maksimal demi membawa nama baik Berau,” katanya.

Pada hari pertama, Lakanak dijadwalkan bertemu Persebaya U10 B, dilanjut melawan OLD KK Junior dan Bali Bulldogs. Tantangan besar menanti, termasuk adaptasi suasana baru yang tentu berbeda dari lapangan tempat mereka biasa berlatih.

Pendaftaran tim ini dilakukan melalui situs resmi turnamen, setelah menerima undangan dari pihak penyelenggara Bali United. Herry berharap pengalaman ini menjadi langkah awal anak-anak Berau untuk mengenal sepak bola internasional lebih dekat.

“Kami berharap turnamen ini bisa jadi ajang pembuktian dan pengalaman tak ternilai bagi anak-anak Berau,” pungkasnya. (*)