TANJUNG REDEB,- Peristiwa kapal tongkang Intan Kelana 23 yang terbalik hingga menyebabkan ribuan ton batubara tumpah di area Sungai Berau di sekitar Mantaritib, Kabupaten Berau, pada 18 Oktober 2024 lalu, kini dalam proses evakuasi PT Pelita Samudera Sreeya.
Branch Manager Pelita Samudera Sreeya (PSS), Achmad Basari mengatakan, PSS selaku pemilik kapal bersama dengan pihak ketiga sebagai penyewa, terus proaktif dalam melakukan proses Salvage Operation. Terutama untuk mengevakuasi kapal dan memulihkan kondisi yang terjadi.
“Saat ini kami tengah melakukan proses evakuasi. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang kompeten, serta pihak berwenang untuk membantu percepatan penanganan peristiwa ini,” jelasnya, Kamis (24/10/2024).
Meski demikian, pihaknya sangat memahami perhatian publik atas peristiwa ini. Sehingga saat ini mereka berupaya untuk melakukan proses evakuasi secepat mungkin.
Pihaknya juga menjelaskan lebih lanjut, Perusahaan bersama-sama dengan pihak terkait berkomitmen untuk menangani insiden ini.
“Karena itu kami terus berupaya untuk mengatasi dengan langkah-langkah terbaik bersama pihak-pihak yang kompeten dan menindaklanjuti penanganan dampak atau mitigasinya,” pungkasnya.
Meski telah sepekan terjadi, tetapi Achmad Basari masih belum bisa menjelaskan secara rinci penyebab insiden tumpahnya batubara tersebut.
“Kalau penyebabnya masih dalam proses investigasi,” katanya.(*)