Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kabupaten Berau, mendeklarasikan diri untuk mengawal proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 secara damai di “Bumi Batiwakkal” dan menolak tegas politik isu Suku, Agama, Ras dan Budaya (SARA).

Deklarasi tersebut digelar pada Sabtu (27/7/2024) malam, pada puncak hajatan HUT ke 21 Ikapakarti yang digelar di Gor Pemuda Tanjung Redeb.

Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) kedaerahan terbesar di Berau, langkah tersebut dinilai penting untuk memastikan berjalannya proses pesta demokrasi dengan aman dan kondusif.

Sekretaris DPD Ikapakarti Berau, Aan Wibowo, menyatakan deklarasi tersebut merupakan bagian dari sikap Ikaparti untuk menolak Pilkada yang berlangsung dengan perpecahan di tengah masyarakat “Bumi Batiwakkal”.

“Menolak upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan menghindari kegiatan yang bersifat provokatif, menghasut, ujaran kebencian serta tidak menggunakan isu Suku, Agama, Ras dan Budaya (SARA) dalam pelaksanaan Pilkada 2024,” ungkap Aan.

Ditegaskan, Ikapakarti bukan organisasi yang terafiliasi dengan partai politik manapun yang berkontestasi di Pilkada tahun ini.

Sikap politik tersebut dianggap sebagai penegasan terhadap setiap kontestan, agar lebih mengedepankan persatuan di tengah masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi nilai budaya leluhur.

“Pilkada tahun ini harus berlangsung dengan damai dan penuh kehangatan dan kekeluargaan, kita tolak perpecahan,” tegasnya.

Pesannya, agar penyelenggara dan pengawas Pilkada pada tahun ini dapat bersikap netral terhadap semua kontestan, supaya Pilkada dapat berjalan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil alias Luber Jurdil.

“Itu sikap yang disepakati dalam raker yang digelar pada siang tadi, sebelum penutupan HUT ini,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur PT Indo Pusaka Berau (IPB) tersebut.

Ke depan, diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan hak suaranya untuk kepala daerah yang layak untuk memimpin Kabupaten Berau pada 5 tahun yang akan datang.

Dengan tegas pihaknya juga menolak gerakan golongan putih atau golput, lantraran akan beresiko terhadap kualitas demokrasi yang sesuai dengan cita-cita bangsa.

“Sejatinya, partisipasi adalah kunci keberhasilan kita di masa yang akan datang,” tandas Aan.

Hadir sebagai tamu kehormatan, Bupati Berau, Sri Juniarsih, Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Said, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikapakarti Kalimantan Timur (Kaltim), Rusmadi Wongso, Ketua DPD Ikapakarti, Syarifatul Syadiah, serta sejumlah tokoh masyarakat. (*)