Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, menyisihkan anggaran senilai Rp50 juta untuk membantu kas penyelenggara Festival Budaya Bekudung Betiung dan HUT ke 216 Kampung Tumbit Dayak.

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengatakan dukungan kas itu sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam mengembangkan setiap potensi pariwisata.

Dana tersebut diambil dari keuangan dinas yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2024.

Sehingga, kucuran anggaran tidak hanya diberikan ke destinasi wisata bahari, tapi juga berlaku untuk wisata kebudayaan.

“Bantuan kas ini memang terus kami berikan, selama proposalnya sampai ke kantor,” terang Ilyas, Rabu (26/6/2024).

Dukungan ke panitia, lanjutnya, merupakan bentuk dorongan semangat untuk memastikan konsistensi Bekudung Betiung yang saat ini telah tercatat dalam kalender event Berau.

Dengan harapan, pada dua tahun selanjutnya Bekudung Betiung tetap konsisten digelar pada 26 Juni dalam setiap tahunnya.

Syarat tersebut merupakan bagian dari catatan yang mesti dikantongi daerah, agar Bekudung Betiung dapat masuk dalam kalender event di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) maupun nasional.

“Perlahan, tapi ini saya lihat konsisten,” katanya.

Kendati demikian, perlu dijadikan catatan untuk penyelenggara, yakni penumbuhan gairah wisata.

Diharapkan, tingkat kunjungan ke Tumbit Dayak dapat terus meningkat setiap tahun. Tidak hanya wisatawan domestik namun target ke depan, mendatangkan wisatawan dari mancanegara.

“Saat ini memang kita sedang berusaha untuk menciptakan iklim pariwisatanya dulu,” terang Ilyas.

Di samping itu, diharapkan agar gelaran festival budaya selama 4 hari ke depan tersebut, dapat memberikan dampak terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.

Sebab, aktivitas ekonomi dari sebuah event juga bakal menjadi ukuran pemerintah untuk dapat memasukkan event daerah di Karisma Event Nusantara (KEN).

“Tentu itu jadi salah satu penilaian penting juga, karena pariwisata sejatinya menjanjikan kesejahteraan untuk masyarakat,” katanya.

Catatan selanjutnya, diharapkan event ke depan dapat dipastikan berjalan minimal selama sepekan penuh.

Selama seminggu, pihak penyelenggara harus memastikan setiap harinya ada atraksi wisata yang dapat menghibur wisatawan.

“Kalau itu event adat dan budaya, mulai hari pertama persiapan, harus dibuka sudah untuk umum. Karena membangun itu, punya nilai kebudayaan,” pesannya. (*/ADV)