TANJUNG REDEB – Terpasangnya lampu penerangan di sudut tepian Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Berau, diapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau.

Keluhan warga soal titik gelap di tepian Jalan Ahmad Yani, diselesaikan pemerintah. Gerak peduli dan gotong-royong warga memberikan penerangan di dekat Dermaga Rajjanta, berbuah penerangan yang dapat dinikmati pengunjung dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sana.

Salah satu titik andalan wisata perkotaan warga “Bumi Batiwakkal” itu pun sudah kian ramai. Sehingga langkah kerja sama masyarakat membawa solusi bagi warga yang ingin berwisata dengan nyaman di tepian.

Kepala Bidang Pembangunan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, dalam unggahan di sosial media pribadinya, menyatakan gerakan itu menjadi wujud dalam penciptaan kesadaran Sapta Pesona.

Dimana Sapta Pesona merupakan tolok ukur untuk jadi acuan destinasi wisata yang laik dibanggakan oleh publik “Bumi Batiwakkal”. Diantaranya Sapta Pesona tersebut, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.

“Gerakan ini perlahan, namun pasti. Salut dengan teman-teman dari Kelurahan Bugis,” tulis perempuan yang akrab disapa Samsiah itu.

Pembuatan itu pun, menurut Samsiah, memberikan peningkatan keamanan di kawasan tepian. Karena tindakan yang melanggar norma oleh pengunjung saat malam hari akan dapat ditekan.

“Jadi, orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu bisa perlahan digeser kebiasaannya,” ujarnya.

Menurutnya, selain persoalan keamanan, kebersihan juga patut menjadi bagian yang patut diapresiasi. Sebab, sejauh ini para pelaku usaha di tepian dengan sadar membersihkan lapaknya setelah seharian berjualan.

“Sekarang sudah semakin terbangun kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan di tepian,” pujinya.

Saat ini, pihaknya tengah berfokus membangun panggung seni dan toilet umum di seberang tepian.

Harapannya, dapat menjadi jawaban atas peningkatan wisata di kawasan perkotaan, khususnya dijadikannya “Segah River Side” menjadi kawasan yang ramai dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat.

“Itu dijadikan panggung kreatifitas yang akan dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata),” tuturnya.

Sementara itu, Lurah Bugis, Muhammad Hidayat, mengatakan gerakan gotong-royong itu dilakukan demi memastikan keamanan dari tindakan kriminal di kawasan wisata tepian.

“Semoga ini berhasil menghapuskan tindakan seperti menenggak miras di tepian,” harap Lurah Bugis. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h