TANJUNG REDEB – Masterplan pembangunan kawasan wisata Kota Tua Teluk Bayur di wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), direncanakan bakal digarap tahun depan.

Cagar budaya kamar bola yang menjadi salah satu peninggalan bersejarah pemerintahan kolonial Belanda di Teluk Bayur itu rampung direvitalisasi. Saat ini gedung itupun telah ramai dikunjungi warga lokal.

Menurut rencana, bangunan gedung kamar bola tersebut bakal disulap menjadi destinasi wisata edukasi, museum batubara. Namun, pada tahun ini rencana itu belum dapat terealisasi.

Kepala Bidang Bina Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Samsiah Nawir, melalui Staf Bidang Pengawas Staf Teknis/Pengawas Kepariwisataan Andi Nursyamsi, menjelaskan saat ini pemerintah telah rampung melakukan pertemuan bersama para perusahaan tambang batubara di Berau.

“Sudah ada pertemuan pertama, rata-rata menyambut positif rencana itu,” ujar Andi, saat ditemui Berau Terkini, belum lama ini.

Diterangkan, langkah selanjutnya pemerintah membutuhkan masterplan visi pembangunan Kota Tua Teluk Bayur yang digagas sebagai alternatif wisata di kawasan perkotaan.

Penyusunan masterplan tersebut bakal berjalan pada 2024 mendatang. Disinggung ihwal kebutuhan anggaran, Andi-sapaan akrabnya, mengatakan hal tersebut baru diketahui melalui proses lelang yang disetujui lembaga lelang daerah.

“Kita pantau tahun depan saja. Untuk saat ini belum ada gambaran angkanya,” sahutnya.

Ihwal konsep pembangunan kota tua, sebutnya, hal tersebut secara sederhana dilihat telah matang. Bila mengukur dengan gambaran konsep yang telah didapatkan melalui studi banding di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Namun secara aturan, pihaknya mesti memperhatikan dampak jangka panjang dari pembangunan kawasan wisata di kecamatan tertua di Bumi Batiwakkal tersebut.

“Jadi, harus dimatangkan secara perlahan. Namun pada tahun 2024 mendatang akan ada progres yang kami kerjakan,” tutur Andi.

Dikatakan, pihaknya bakal melakukan konsultasi atau pertemuan lebih lanjut dengan pihak perusahaan batubara di Berau, sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.

Pada pertemuan yang direncanakan pada Desember 2023 ini, pihaknya akan mendapatkan kepastian materi yang bakal dijadikan benda museum, seperti miniatur lokasi penambangan batubara dan kategori kualitas batubara yang ada di Berau.

“Semoga nanti akan dapat hasil positif dan kami bisa tindaklanjuti dengan pengharapan masterplan,” harapnya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h