TANJUNG REDEB – Sektor pariwisata menjadi bagian yang ingin terus dikembangkan Pemkab Berau. Tak hanya wisata alam, pariwisata buatan juga ikut dilirik. Salah satu di antaranya adalah bantaran sungai yang akan ditata secara bertahap. Hal ini tentu dengan menyesuaikan kondisi keuangan daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Andi Marewangeng mengatakan, penataan bantaran sungai mengacu pada konsep river walk. Sungai yang telah ditata bisa dijadikan tempat rekreasi dan berdampak peningkatan ekonomi. Selain itu, serta bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan seperti yang ada di sepanjang Jalan Pulau Derawan, Jalan A Yani, Tepian Gunung Tabur dan Tepian Sambaliung.
“Ini merupakan program dari Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati, dalam mewujudkan Sungai Segah dan Sungai Kelay tertata rapi, sehingga ke depannya dapat dijadikan tempat wisata sungai seperti daerah-daerah lain,” ujarnya.
Menurut Andi, melalui penataan bantaran, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan terutama sungai. Sungai yang ditata juga bisa sebagai sekolah bagi masyarakat lebih peduli terhadap sungai.
Saat ini para wisatawan telah beralih mencari wisata alam melalui pelestarian lingkungan dan wisata budaya. Tentunya melalui penataan sungai yang berdampak pada lingkungan menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
“Ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah,” katanya.
Bantaran sungai yang telah ditata menjadi destinasi wisata baru juga harus dilengkapi berbagai penunjang pariwisata seperti akses dan identifikasi potensi objek wisata lain untuk dipromosikan. Untuk mewujudkan semua itu, dibutuhkan penataan bantaran sungai diawali dengan penerapan. Seperti yang dilakukan di Jalan Yos Sudarso sampai Jalan Milono.
“Ini diperlukan komitmen semua komponen terutama masyarakat untuk turut mewujudkan sungai bersih, dan tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai,” harapnya. (*/adv)
Editor: RJ Palupi