TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekonomi kreatif, terutama melalui industri tenun lokal.

Saat ini, terdapat 37 perajin tenun yang tersebar di tiga kampung, yakni Kampung Sukan Tengah, Tumbit Melayu, dan Sei Bebanir Bangun, menjadi ujung tombak pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi daerah.

“Jumlah ini bukan hanya angka, tetapi cerminan semangat masyarakat dalam menjaga tradisi tenun yang sudah turun-temurun,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Berau, Eva Yunita, Jumat (20/6/2025).

Eva merinci, 20 perajin berasal dari Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung; 7 perajin di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur; dan 10 perajin di Kampung Sei Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung.

Para perajin ini menjadi kekuatan utama di balik keberadaan dua sentra tenun Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Berau, yaitu di Kampung Sukan Tengah dan Tumbit Melayu.

Eva menjelaskan, kelompok perajin ini telah menjadi bagian penting dari pengembangan sektor ekonomi kreatif.

Dengan dukungan pemerintah melalui pembangunan sentra tenun, seperti yang baru saja diresmikan di Sukan Tengah pada Mei 2025, para perajin diharapkan mampu meningkatkan kualitas produksi dan memperluas jangkauan pasar.

“Para perajin ini memiliki peran strategis, tidak hanya dalam menjaga keberlangsungan budaya tenun, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.

Selain mendukung ekonomi, keberadaan 37 perajin ini juga menjadi garda terdepan dalam melestarikan wastra sebagai warisan budaya Indonesia.

“Dengan jumlah perajin yang cukup signifikan, kami optimistis tenun motif Berau dapat terus menjadi identitas budaya yang kuat sekaligus sumber inspirasi bagi industri kreatif,” tutup Eva. (*/Adv)