TANJUNG REDEB – Ada yang berbeda kala para pengunjung Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Berau. Bila dahulu lalu lintas masuk ke kantor tersebut bisa secara ‘bebas’, kini mesti melalui filter oleh tim keamanan. Pasalnya, warga yang ingin ke kantor wakil rakyat itu kini “difilter”, pintu masuk dipasang palang otomatis

Filterisasi tim keamanan itu, digunakan melalui ‘barrier gate parking’ atau palang parkir otomatis. Dipasang di dua titik pintu masuk dan keluar kantor dewan tersebut. Ini mulai beroperasi selama Januari 2024 ini.

Secara teknis, di palang pintu parkir tersebut terpasang alat tapcash yang biasanya digunakan untuk parkir berbayar di perkantoran yang biasanya bisa ditemui di pintu masuk jalan tol dengan menggunakan kartu.

30E KANTOR DEWAN 1

Yang dioperasikan saat ini, menggunakan tenaga manual untuk membuka otomatis palang pintu. Petugas tersebut berada persis di pos keamanan yang berada di kedua pintu masuk dan keluar kantor dewan sambil memegang remot khusus yang dapat membuka/mengangkat maupun menurunkan palang parkir.

Nampak pemasangan palang pintu itu, memisahkan warga dengan para wakilnya yang dipilih saat momen pemilu lima tahunan.

Dikonfirmasi terkait itu, Sekrertaris Dewan (Sekwan) DPRD Berau Abdurrahman U, mengatakan pemasangan palang pintu parkir otomatis itu ditujukan sebagai pendataan pengunjung kantor dewan.

“Biar lalu lintas kendaraan itu bisa terdata. Ini gedung vital milik pemerintahan ‘kan,” kata Abdurrahman, saat ditemui berauterkini.co.id, di ruang kerjanya, Senin (29/1/2023).

Selain itu, pemasangan alat tersebut sebagai bentuk evaluasi setwan terhadap kinerja para petugas keamanan yang kerap tidak berjaga di pos keamanan.

“Mereka itu kalau gak dikasih tugas, kadang hilang dari pos,” sebutnya.

Peningkatan pengamanan di lingkungan kerja dewan pun, disebut yang melatari setwan melakukan pengadaan alat tersebut. Meskipun secara pengalaman tidak pernah ada ancaman serius para dewan yang bekerja yang diakibatkan atas kunjungan masyarakat.

“Tidak pernah ada kejadian memang, tapi ini sebagai langkah antisipasi saja,” ujarnya enteng.

Dia menyebut, peningkatan sistem pengamanan model seperti ini telah diterapkan oleh banyak kantor dewan di daerah lain. Pengalaman tersebut didapatkan atas kegiatan kunjungan dewan ke luar daerah.

“Kalau tidak ada itu, orang itu bisa masuk seenaknya tanpa melapor,” tegasnya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h