TANJUNG REDEB, – Dari 17 usulan Raperda tahun 2022, ternyata tidak ada usulan Raperda yang mengatur masuk objek wisata Berau satu pintu. Padahal wacana itu sempat santer beredar guna memaksimalkan sumber pendapatan dari sektor pariwisata. Padahal Wakil Bupati Berau, Gamalis sudah meminta agar ada kebijakan itu.

Gamalis menekankan bahwa usulan itu agar ada regulasi yang mengatur sistem akses pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Apalagi, Pemkab Berau selalu membicarakan agar pariwisata dapat menjadi sumber utama Berau, dan tidak lagi mengandalkan sumber dana bagi hasil.

“Saya sudah usulkan memang, sudah ada saya bahas ke dinas teknis, tapi tahun ini belum masuk,” bebernya, Kamis (27/1/2022).

Tetapi dipastikannya, meskipun belum ada usulan untuk regulasi itu, namun Pemkab Berau berkomitmen untuk meningkatkan keunggulan pariwisata Berau, apalagi wacana ini sudah ada sejak kepemimpinan kepala daerah sebelumnya.

“Sudah ada draftnya, sudah langsung saya singgung masalah itu. Tinggal eksekusinya,” bebernya.

Meskipun begitu, Gamalis tidak langsung dapat menilai tidak adanya Raperda terkait pariwisata, menjadi kesalahan dinas teknis terkait.

“Belum bisa saya katakan bahwa Dinas Pariwisatanya yang tidak cepat bergerak, atau juga Bapenda ya, karena ini kan berhubungan juga dengan PAD, tapi mungkin ada hal lainnya,”ujarnya.

Menurut Gamalis, pihak teknis harus bisa gerak cepat menangkap instruksi yang sudah dikeluarkan oleh Kepala Daerah.

“Ya kita belum bisa menyimpulkan, apakah pihak teknis tidak terkecuali ini memang harus langsung di arahkan, atau memang sudah jadi kebiasaan saja. Tetapi yang pasti Pemkab Berau komitmen terkait masalah Pariwisata,” sebut Gamalis.

Sementara itu, merespon komentar Kadin Berau mengenai bahwa Berau belum memiliki branding, tagline, kalender pariwisata maupun masterplan pariwisata, Gamalis mengakui kekurangan tersebut.

Pihaknya akan segera melaksanakan proses itu. Pihaknya juga tidak menutup diri atas segala saran dan masukan yang memang sifatnya membangun.

“Kalau untuk tagline, kita coba ya wacana usulan untuk sayembara,” tutupnya. (*)

Editor : RJ Palupi