TANJUNG REDEB – Sempat menjadi objek wisata andalan di Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau. Kini, ekowisata hutan mangrove ditutup sementara. Alasannya, tracking/fasilitasnya sudah banyak rusak atau lapuk.

Untuk membenahi, perlu ongkos milyaran rupiah, meskipun tahun 2023 lalu, sudah pernah dilakukan perbaikan.

Camat Pulau Derawan, Samsudin Amba, mengatakan ditutupnya wisata Mangrove Tanjung Batu, karena jalur trackingnya sebagai jalan utama sudah banyak yang jabuk. Bahkan, ada beberapa titik yang roboh.

“Padahal, banyak wisatawan yang datang. Sekarang ini kondisinya sudah memprihatinkan,” katanya, Rabu (28/2/2024).

Diharapkan, OPD terkait, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, agar bisa membantu perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) Wisata Mangrove Tanjung Batu.

Mengingat Kecamatan Pulau Derawan masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

“Mengingat Kampung Tanjung Batu ini sebagai tempat persinggahan wisatawan sebelum pergi ke Pulau Derawan dan Pulau Maratua. Wisata mangrove ini bisa jadi wisata alternatif sebelum menuju Derawan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah Nawir, membenarkan fasilitas Wisata Mangrove Tanjung Batu sudah mengalami rusak berat, sehingga harus ditutup sementara.

“Membahayakan apabila dibuka untuk umum. Nanti dibuka lagi setelah rehabilitasi yang akan dilakukan selesai,” ujarnya.

Kemudian, Samsiah mengungkapkan pada tahun 2023 lalu, pihaknya telah melakukan rehabilitasi Jembatan Mangrove Tanjung Batu, menggunakan kayu kelas I (Ulin) dengan panjang 85 meter. Namun, rehabilitasi tersebut belum mampu memperbaiki beberapa jembatan yang kondisinya telah rusak.

Kini, pihaknya telah kembali mengusulkan untuk Rehabilitasi Wisata Mangrove Tanjung Batu di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024 dan APBD Murni 2025 dengan anggaran berkisar 1 hingga 2 miliar rupiah.

“Perkiraan anggarannya segitu. Supaya perbaikannya juga bisa lebih maksimal,” katanya mempreddiksi. (*)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h