TANJUNG REDEB – Tong sampah median jalan di beberapa titik pusat kota di wilayah Kabupaten Berau, nampaknya seperti dijadikan “anak tiri”. Keberadaannya seakan tidak mendapatkan perhatian dalam setiap harinya oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Bagaimana tidak, tong sampah berbentuk kubus yang terpasang di atas tiang berdasar semen itu, hampir setiap hari dipenuhi sampah.

Tempat sampah sementara itu, memiliki dua kantung untuk dua jenis sampah, yakni organik dan non organik alias sampah plastik.

Seperti yang nampak dalam pantauan awak berauterkini.co.id, pada Minggu (18/2/2024) sekira pukul 10.48 pagi, di simpang 4 Jalan Pemuda seberang Rumah Makan Pantai Losari, terlihat sampah plastik yang sudah menyesaki dimensi ruang tong tersebut dan tidak berbau.

Salah satu pengguna jalan, Erwin, menyatakan tidak heran dengan pemandangan seperti itu. Sebab, setiap hari dia menemui tong yang seperti tidak diurus oleh dinas terkait.

“Koq kaget mas, ‘kan sudah biasa itu. Memang begitu sepertinya,” kata Erwin, yang cerita bernada sinis.

Diharapkan, kebersihan kota dapat lebih diperhatikan pemerintah. Sebab, menjadi pusat perhatian warga dan tamu yang datang ke “Bumi Batiwakkal”.

“Maunya memang petugas bisa angkut itu pakai motor roda tiga,” saran warga lain yang mengaku kerap melintas di kawasan itu.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Penanganan Limbah B3 DLHK Berau, Suhardi, mengakui itu akibat kelalaian petugas.

Diterangkan, setiap hari pasukan kuning ditugaskan untuk melakukan pembersihan di bahu jalan, sekaligus dengan membersihkan tong sampah di median jalan.

Hanya saja, petugas kerap fokus di kawasan bahu jalan, sehingga tong tersebut kerap terlewatkan.

Menurut data DLHK Berau, sejauh ini tercatat 10 titik yang dipasang pemerintah.

“Saya sudah sering ingatkan teman-teman pasukan kuning,” ujar Suhardi.

Ke depan, pihaknya bakal kembali memberikan peringatan kepada petugas untuk memperhatikan setiap tong yang berada di kawasan pusat kota.

“Kami evaluasi dan akan diaktifkan untuk ambil sampah di situ,” janjinya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h