TANJUNG REDEB-Upaya menyediakan pelabuhan modern di Bumi Batiwakkal terus bergulir. Wakil Bupati Bupati Berau Gamalis pun melihat pelabuhan peti kemas modern di Palaran, Samarinda.

Kata Gamalis, apa yang saat ini berjalan di Pelabuhan peti kemas terbesar di ibukota Samarinda itu sudah serba mesin. Sehingga, waktu bongkar muat dari kapal ke pelabuhan jauh lebih cepat dan efisien. Namun ia menyebut, masih tetap ada tenaga manusia yang digunakan. Hanya untuk proses bongkaran dari peti kemas ke dalam truk.

“Jadi kalau itu digunakan di Berau pasti akan semakin bagus, bersih dan lebih cepat proses bongkar muatnya kemudian akan menekan biaya operasional dan harga barang bisa lebih terjangkau,” ujar Gamalis, Minggu, 22 Agustus 2021.

Kendati ia menyebut kunjungannya tersebut bentuk cita-citanya bersama bupati agar Berau memiliki pelabuhan modern. Namun Gamalis membantah jika kunjungan ke pelabuhan Palaran ada kaitannya dengan upaya pengalihan pelabuhan Tanjung Redeb. namun hanya sebatas melihat bagaimana pelabuhan modern itu beroperasi.

Nantinya, ketika kita sudah mendapatkan gambaran yang cukup jelas, barulah mulai disusun perencanaan pembangunan pelabuhan modern juga di Berau. Apalagi saat ini Berau mempunyai  beberapa pelabuhan yang potensial untuk dikembangkan, Pelabuhan Mantaritip yang sedang dalam tahap pembangunan.

“Lalu ada juga pelabuhan Tanjung Redeb yang saat ini jadi tumpuan bongkar muat dan mulai over kapasitas. Dan ada dari Samudera Indonesia yang ingin berinvestasi pengembangan pelabuhan di Berau. Nanti setelah dikaji mana yang lebih layak itu yang akan dikembangkan,” bebernya.

Ia pun kembali menegaskan, kedatangannya ke pelabuhan Palaran itu tak lebih hanya sebatas melihat-lihat pelabuhan Samarinda yang konon katanya sudah sangat modern. Sebab, hadirnya pelabuhan modern di Berau ke depan akan menjadi kekuatan ekonomi baru bagi daerah, bahkan tidak menutup kemungkinan Kalimantan Utara akan bergantung pada pelabuhan di Berau.

“Semua kemungkinan bisa terjadi, semoga saja Berau nanti siap memiliki pelabuhan modern yang lebih baik,” tutupnya. (*/adv)

Editor: Bobby Lalowang