Foto: Bupati kala meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI)
TANJUNG REDEB- Menjadi salah satu bagian dari ekosistem segitiga karang dunia yang mendukung sumber penghidupan masyarakat di sektor perikanan dan pariwisata. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang digagas oleh Yayasan Konservasi Nusantara (YKAN) bersama mitra Chevron dan Pact untuk restorasi mangrove dan mendukung akuaqultur yang berkelanjutan di Bumi Batiwakkal, bertempat di Ballroom Tokyo Bumi Segah Hotel, Rabu (6/8/2023).
Dalam kesempatan ini, Pemkab Berau berkomitmen untuk mendorong pengelolaan aquakultur berkelanjutan guna mendukung perlindungan ekosistem mangrove sehingga akan memberikan manfaat terhadap lingkungan dan sosial-ekonomi.
“kami mendukung program MESTI dalam melindungi mangrove dan meningkatkan penghidupan masyarakat pesisir. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan dan melindungi mangrove,” tegas Bupati Sri Jumiarsih.
Dikatakannya, program ini dapat memberikan manfaat bagi beberapa daerah. Khususnya bagi masyarakat petambak di 3 (tiga) kampung, yakni Kampung Pegat Batumbuk, Kampung Tabalar Muara, dan Kampung Suaran.
Sementara, bagi kampung yang belum memiliki tambak ramah lingkungan bisa menerapkan dan mencontoh program Secure ini.
“Siapa tau setelah melihat hasil panen yang besar dengan tetap menjaga lingkungan, kepala kampung dan nelayan akan segera mengubah metode yang lama menjadi tambak ramah lingkungan,” ucapnya.
Untuk itu, kedepannya Pemkab akan menetapkan 3 (tiga) kawasan unggulan di Kabupaten Berau dengan nama “Windu Lestari”. Dengan menyasar kampung-kampung yang ada.
“di berau ini banyak kampung yang memiliki potensi tambak, namun rata rata sudah mati. Makanya kita terus dorong agar dapat hidup kembali dan bisa menerapkan program tambak ramah lingkungan,” tuturnya.(*adv)
Reporter: Dini Diva Aprilia