JAKARTA – Timnas Indonesia kini tak lagi gentar kehilangan satu dua pemain. Menjelang dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China (5/6/2025) dan Jepang (10/6/2025), skuad Garuda tampil dengan kedalaman skuad yang nyaris merata di setiap lini. Patrick Kluivert, pelatih kepala timnas, mendapat banyak opsi dari wajah lama hingga pendatang baru.

Dari 30 pemain yang dipanggil, nama-nama seperti Yakob dan Yance Sayuri, Stefano Lilipaly, Reza Arya, dan Asnawi Mangkualam kembali masuk daftar. Mereka sebelumnya tak dipanggil pada periode pertama “Garuda Calling” bulan Maret. Selain itu, Kluivert juga menyisipkan satu pemain anyar: Beckham Putra.

Para pemain tersebut telah ikut menjalani pemusatan latihan sejak pekan lalu di Bali. Kesiapan mereka disambut positif oleh Kluivert dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. 

“Sangat memuaskan,” ujar Erick singkat kepada wartawan di sela latihan di Stadion Madya, Senin (2/6/2025).

Bagi Erick, kembalinya nama-nama yang sempat terpinggirkan serta munculnya wajah baru adalah sinyal baik. Ini pertanda bahwa tak ada lagi zona nyaman di timnas. Semua pemain dituntut bersaing dan siap menggantikan siapa pun yang absen.

“Itu yang kita harapkan, ada persaingan di antara pemain. Tidak ada yang di zona aman dan lain-lain,” kata Erick.

Sikap ini sejalan dengan filosofi baru timnas: rotasi bukan sekadar pilihan darurat, melainkan bagian dari strategi. Absennya beberapa pemain karena cedera atau akumulasi kartu tak lagi jadi perkara besar. Sandy Walsh dan Eliano Reijnders dipastikan absen, tetapi Kluivert tetap memiliki stok bek kanan: Kevin Diks, Asnawi, dan Yakob Sayuri.

Kondisi serupa terjadi di sektor penjaga gawang. Maarten Paes terkena akumulasi, namun Emil Audero siap tampil. Ditambah Nadeo dan Reza Arya, lini belakang Garuda kini lebih kokoh.

Di lini tengah, kehilangan Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen juga bukan krisis. Masih ada Lilipaly, Egy Maulana Vikri, Yakob, hingga Beckham. Ini membuat komposisi Garuda benar-benar lengkap—bisa menyusun dua formasi kompetitif yang seimbang.

“Kita percaya sekarang tim nasional kita sudah punya kekuatan dua kali sebelas, yang saya selalu bilang. Kalau dulu ada satu dua cedera, kita udah pusing,” ujar Erick.

“Sekarang dengan ada dua goalkeeper, ditambah lagi ada Nadeo, ada Reza Arya, saya rasa ini kan komposisi yang cukup dalam. Sama juga di bek kanan, bek kiri, bek tengah,” tambahnya.

Situasi ini tentu memberi kelegaan bagi tim pelatih. Tidak hanya soal kedalaman, tapi juga soal pesan moral: bahwa tak ada lagi tempat yang dijamin. Semua pemain harus terus membuktikan diri, karena kini Garuda punya lebih dari satu taring. (*)