MEDAN – Pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia mendapatkan ancaman teror bom. Pesawat yang semula mendarat di Jakarta dari Tanah Suci itu terpaksa harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan.

Ancaman teror bom itu berasal dari sebuah e-mail yang diterima oleh pihak Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, e-mail ancaman bom itu ditulis dalam bahasa Inggris. Belakangan diketahui e-mail itu dikirim dari seorang warga di Mumbai India.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Asri Santosa saat memberikan keterangan persnya di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara.

“(Terduga pelaku) orang Mumbai, India. Detilnya nanti dari Kementerian Perhubungan saja karena yang menerima e-mail adalah dari kementerian, jadi saya tidak berwenang untuk menjawab itu,” kata Asri, Selasa (17/6/2025) dikutip Beritasatu.

Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengatakan kasus teror bom menimpa pesawat Saudia Airlines dengan nomor penebangan SV-5726 itu masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh Bareskrim Polri.

“Kami akan melakukan pendalaman di Jakarta karena informasi e-mail yang kami dapat tersebut dari luar negeri,” ujar Whisnu.

Untuk diketahui, pesawat Saudia Airlines yang membawa pulang 422 jemaah haji asal Kota Depok, Jawa Barat memutuskan mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 10.55 WIB.

Pesawat itu mendarat darurat diduga setelah mendapatkan ancaman teror bom yang dikirimkan melalui e-mail Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Petugas gabungan dari tim penjinak bom Satuan Brimob Polda Sumatera Utara dan Kodam I Bukit Barisan serta Kopasgat TNI AU langsung mengevakuasi para penumpang pesawat

Selanjutnya, petugas gabungan melakukan pemeriksaan seluruh bagian pesawat mulai dari kabin hingga barang yang diangkut. Dari hasil pemeriksaan dipastikan tidak ada bom di dalam pesawat Saudi Arabian Airlines tersebut.

Pesawat Saudi Arabian Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia mendapat ancaman bom saat masih berada di udara. (Beritasatu.com/Agung Dharma Putra)
Pesawat Saudi Arabian Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia mendapat ancaman bom saat masih berada di udara. (Beritasatu.com/Agung Dharma Putra)

Kepulangan Jemaah Haji Asal Depok Tertunda

Akibat ancaman bom di pesawat Saudi Arabian Airlines, sebanyak 442 Jemaah haji asal Kota Depok harus tertunda kepulangannya.

Jemaah kemudian diberangkatkan menuju hotel dan asrama Haji Sumatera Utara untuk istirahat sementara, sambil menunggu proses lebih lanjut. Hal ini demi menjaga kondisi fisik dan psikis jemaah yang tengah menempuh perjalanan pulang dari Tanah Suci.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Depok, Enjat Mujiat, membenarkan peristiwa tersebut.

“Betul itu pesawat yang membawa jemaah kloter 12 JKS Kota Depok. Dengan jumlah 422 jemaah. Saat ini jemaah sedang menuju hotel atau Asrama Haji Sumatera Utara untuk istirahat dan kemungkinan tiba di Asrama Haji Bekasi dan Pemda Depok pada Rabu (18/6/2025) besok. Jamnya belum ada informasi,” katanya, Selasa (17/6/2025).

Lebih lanjut Enjat Mujiat menyampaikan, selain Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kanwil Kemenag Jabar, Kanwil Kemenag Sumatera Utara juga terus berkoordinasi. Hal ini demi memastikan proses kepulangan jemaah berjalan sesuai prosedur dan demi menjaga keselamatan semuanya.

“Kanwil Sumut dan Kanwil Jabar terus berkoordinasi, mencari solusi terbaik demi kepulangan jemaah haji kloter 12 JKS,” kata Enjat.