TANJUNG REDEB – Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono, mengaku saat ini terdapat 1 tambahan suspek Difteri. Namun kepastiannya masih menunggu hasil laboratorium.

“Updatenya kondisi pasien semakin baik setelah mendapatkan perawatan di RSUD dr Abdul Rivai,” jelasnya kepada berauterkini.co.id, seraya menjelaskan, saat ini yang bersangkutan sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Risiko penularan Difteri berpotensi pada orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Karena itu, pihaknya melakukan vaksin rutin (Vaksin DPT) yang dilakukan di wilayah  yang tidak terdapat kasus positif.

“Kita utamakan pada wilayah yang terdapat kasus positif, namun wilayah yang tidak terdapat kasus positif juga kita berikan vaksin,” jelasnya.

Namun, minimnya penerimaan vaksin DPT untuk anak-anak, sambungnya, karena pihak orang tua menolak ada imunisasi dasar tersebut.

“Kita terus lakukan edukasi kepada orang tua melalui petugas puskesmas dan pendekatan dengan tokoh agama serta tokoh masyarakat,” bebernya.

Pihaknya mengimbau kepada orang tua, agar anak sebelum diserahkan ikut vaksin DPT, harus kondisi tubuh fit.

“Dinkes melalui media sosial dan media cetak akan terus melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit Difteri dan menyampaikan gejala Difteri serta tindakan yang harus dilakukan,” jelas Garna Sudarsono. (*)